Abdurrahman Yanggren, Putra Suku Abun Dilantik Jadi Ketua DPD PKS Tambrauw

Sorong - Hingar bingar musyawarah daerah (Musda) PKS yang dilaksanakan serentak beberapa waktu lalu, meninggalkan cerita yang menarik. Dari sekian ratus nama yang ditetapkan sebagai pengurus DPTW, muncullah nama Abdurrahman Yenggren.

Pemuda kelahiran 1990 ini ditetapkan Badan Pembinaan Wilda Intim sebagai ketua DPD PKS Kabupaten Tambraw beserta 7 nama lainnya. Abdurrahman Yenggren adalah putra asli Suku Abun. Suku asli dari wilayah Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Menilik beberapa tulisan akademik, Suku Abun termasuk ke dalam suku minoritas muslim dari 5 suku besar yang ada di Tambrauw, Papua Barat.

Ia menuturkan bahwa keberadaan Suku Abun Muslim sendiri bermula dari mimpi pendahulu Suku Abun Muslim yang kemudian meyakini bahwa ada kepercayaan yang menyerupai mimpi mereka. Hingga 7 orang yang meyakini mimpi tersebut, berjalan sejauh kurang lebih 127 km melewati rawa dan hutan lebat untuk bertemu dengan penyuluh Agama Islam di Kantor Kementerian Agama Kota Sorong.

Abdurrahman pun menjadi salah satu warga Abun yang mengikuti proses migrasi wilayah serta migrasi kepercayaan tersebut. Di usia 8 tahun, ia merantau menuntut ilmu di MI Al Fatah 1 Temboro Jawa Timur hingga tuntas pendidikan dasar pada tahun 2003.

Keinginannya menjadi pemuda Abun yang dapat mengentaskan ketertinggalan suku Abun dibanding suku-suku lainnya, mendorong pemuda kelahiran Kampung Emaos, Distrik Sausapor ini bergabunug dengan PKS.

“Saya bagian dari anak muda Abun yang dengan niat saya melayani Masyarakat Suku Abun yang saat ini boleh dikatakan tertinggal dengan Suku2 yang lain di kabupaten Tambrauw,” ungkap Abdurrahman.

Ia pun melihat bahwa PKS merupakan partai yang memiliki komitmen yang kuat dalam pemerintahan.

“Saya tertarik untuk gabung dengan PKS, karena PKS partai yang memiliki komitmen yang kuat sebagai partai oposisi di pemerintahan. Serta memiliki respon serta loyal terhadap aspirasi ummat dan bangsa,” lanjutnya.

Pada akhirnya, keinginan utamanya adalah sebagai putra daerah ia dapat berkontribusi di jalur politik lokal.

“Komitmen politik saya hanya satu, hadir sebagai anak muda Abun yang berjuang di bidang politik Lokal,” pungkas pria berusia 31 tahun tersebut.