PKS Minta Pemerintah Pastikan Hak Beribadah Pekerja Migran

Jakarta -- Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra menegaskan pemerintah harus memberikan perhatian serius terhadap hak beribadah Pekerja Migran Indonesia (PMI).

"Hak untuk beribadah bagi PMI adalah hak konstitusional yang dilindungi oleh UU, yaitu UUD 1945, pasal 29 dan di dalam UU No. 18 tahun 2017 tentang perlindungan PMI. Hal tersebut harus menjadi perhatian serius dari pemerintah," tegas Indra dalam kuliah daring Akademi PMI (APMI) sesi kedua, Ahad (28/11/2021).

Indra menjelaskan kehadiran APMI menjadi salah satu komitmen PKS untuk berkontribusi kepada PMI.

"Program-program yang menghadirkan perlindungan, pembelaan, dan pemberdayaan untuk PMI bagi PKS menjadi penting. Dan apa yang dilakukan ini bagi PKS adalah perjuangan ideologis. Kalau PKS lebih holistik dalam memberikan pelayanan, melakukan pembelaan dalam kebijakan, perlindungan, advokasi, dan memberikan bekalan-bekalan pelatihan lain sehingga banyak aspek yang bisa dilakukan setelah PMI kembali lagi ke tanah air," papar Indra.

Indra berharap kehadiran APMI mampu memberikan tambahan pemahaman dan penguatan bagi para PMI.

"Sehingga PMI bukan hanya bisa mendapatkan materi (uang) yang lebih untuk keluarganya, tetapi juga PMI yang sukses di dunia dan akhirat," harap Indra.

Kuliah daring kedua APMI tersebut menghadirkan narasumber seorang Ustadz, Abdullah Haidir, yang menyampaikan tema tentang "Fiqih Minoritas: Beribadah di negeri Rantau".

"Membangun mentalitas diri ini penting untuk seorang muslim. Kalau mentalitas kita lemah, sekecil apapun ujian, rintangan, dan halangan yang dihadapi akan menjadi masalah yang sangat besar bagi kita. Bahkan bisa menjadi halangan terhadap apa yang seharusnya dilakukan, seperti melaksanakan sholat, puasa ramadhan, ataupun kewajiban-kewajiban yang lainnya," tutur Abdullah Haidir.

Abdullah Haidir berpesan agar ibadah harus tetap menjadi prioritas utama dimanapun berada.

"Siapapun pasti memiliki ujian masing-masing. Ujian tersebut bukan hanya berbentuk kesulitan, bisa jadi dalam bentuk kemewahan dan kesenangan. Oleh karena itu, jadikanlah ujian atau tantangan yang ada untuk menguatkan mentalitas beribadah kita," pesan Abdullah Haidir.