Legislator PKS Bangga Timnas Sepakbola Amputasi Indonesia Tuntas Berlaga di Piala Dunia 2022

Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Ledia Hanifa Amaliah dengan Timnas Sepakbola Amputasi Indonesia
Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Ledia Hanifa Amaliah dengan Timnas Sepakbola Amputasi Indonesia

Jakarta (10/10) — Timnas sepakbola amputasi Indonesia tuntas menyelesaikan perjuangan pada World Amputee Football Cup 2022 yang dilangsungkan di Turki pada 1-9 Oktober lalu.

Keikutsertaan di piala dunia ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke 22 dari total 55 negara anggota World Amputee Football Federation.

“Meski belum sampai pada posisi juara, perjuangan panjang kalian luar biasa. Kalian hebat. Kami bangga dengan kalian,” ucap anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa Amaliah menanggapi perolehan tersebut.

Sekretaris Fraksi PKS DPR RI yang menyempatkan hadir memberi dukungan pada laga Piala Dunia saat Indonesia melawan Argentina, Inggris dan Amerika ini memang memahami berat dan panjangnya perjuangan tim yang dikomandoi Aditya cs dan dilatih Bayu Guntoro tersebut.

“Pada awal-awal perjalanan tandingnya, adik-adik timnas sepakbola amputasi ini masih minim perhatian. Masih kesulitan mencari sponsor, tertatih dengan keterbatasan sarana dan anggaran untuk berlatih bahkan sampai menjelang berangkat ke Bangladesh pun masih harus mencari dana untuk membeli tiket,” ungkap Ledia

Namun segala keterbatasan itu tidak mengurangi semangat dan profesionalitas mereka hingga bisa lolos babak penyisihan zona Asia.

Usai mengalahkan Malaysia dan Bangladesh di Bangladesh Juni lalu, Indonesia menjadi wakil Asia bersama Jepang, Uzbekistan, Iran dan Irak sekaligus menjadi satu-satunya wakil Asia Tenggara di pentas Piala Dunia Sepakbola Amputasi.

Masuk kualifkasi piala dunia, Indonesia harus bertarung di dalam Grup C melawan Argentina, Inggris, dan Amerika Serikat.

Kalah dalam babak penyisihan grup, Indonesia hanya mampu mengalahkan Jerman dalam babak penyisihan peringkat.

Dalam World Amputee Football Cup yang berlangsung sejak 1984 dan terakhir terlaksana di Meksiko pada 2018, Indonesia dan Irak menjadi peserta pendatang baru di piala dunia kali ini.

Olahraga disabilitas di Indonesia memang masih kurang mendapat perhatian meski sudah memiliki beragam prestasi.

“Olahraga disabilitas sesungguhnya cukup banyak mencetak prestasi secara konsisten. Tim nasional Indonesia dari Perhimpunan Olahraga Tunarungu Indonesia (Porturin) misalnya, juga mencetak prestasi di Kejuaraan Bulutangkis Tunarungu Asia Pasifik 2022 dengan menyabet 2 emas di Thailand. Kita patut berbangga dan bersyukur atas prestasi para atlet penyandang disabilitas ini,” kata Ledia

Karena itu mantan ketua panja RUU Disabilitas ini mendorong pemerintah untuk meningkatkan perhatian dan dukungan pada cabang-cabang olahraga disabilitas.

“Perhatian dan dukungan soal sarana dan prasarana bagi cabor dan atlet penyandang disabilitas harus ditingkatkan, apalagi dengan cabor yang punya induk di tingkat dunia. Dengan begitu mereka bisa lebih fokus berlatih dan memberikan usaha terbaik dalam mengharumkan nama bangsa,” tutupnya.