Sekolah Kepemimpinan Politik PKS DIY, Presiden PKS: Pentingnya Silaturahmi ke Masyarakat
DPW PKS DIY menyelenggarakan acara Sekolah Kepemimpinan Politik Bakal Calon Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota (BCAD) yang digelar di Kantor DPTW PKS DIY, Ahad (5/3).
Dalam sambutannya Ketua DPW PKS DIY Muhammad Agus Mas'udi menyampaikan terima kasih kepada Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang hadir untuk mengisi Sekolah Kepemimpinan kali ini.
"Pak Presiden safari keliling Indonesia dalam perjuangan pemenangan. Kita doakan beliau selalu diberikan kesehatan," ujar Agus Mas'udi.
Dengan acara Sekolah Kepemimpinan ini, harapannya bisa meningkatkan kompetensi anggota PKS, terutama bagi yang maju sebagai calon anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu mengungkapkan kebahagiaannya dapat berjumpa dengan para peserta Sekolah Kepemimpinan kali ini.
"Saya senang karena merasakan rasa optimisme yang besar," ungkap Syaikhu.
Ahmad Syaikhu juga memberikan apresiasi kepada para Purnawirawan Jenderal yang bersedia bergabung menjadi Dewan Pakar PKS.
"Terima kasih kepada Letjen (Purn) Setyo Sularso, yang hadir dan memberikan wawasan baru kepada para kader PKS yang hadir," tutur Ahmad Syaikhu.
Letjen (Purn) H.M. Setyo Sularso,S.IP, merupakan anggota Dewan Pakar PKS Pusat yang tinggal di Sleman, DIY.
Syaikhu menekankan pentingnya perjuangan lewat jalur legislasi.
"Betapa dahsyatnya perubahan yang bisa terjadi meskipun dari sedikit kata di aturan-aturan yang ada," ungkapnya.
PKS di Pemilu 2024 menargetkan meraih 15%, hal ini kembali diingatkan oleh Ahmad Syaikhu untuk memperjuangkannya bersama-sama.
"15% itu target minimal, tentu kita berharap bisa mendapatkan lebih."
Dalam meraih target pemenangan, Presiden PKS juga memberikan arahan bagaimana untuk meraihnya.
"Saya sering menyebutnya Politik Silaturahmi, yaitu kita silaturahmi ke berbagai elemen masyarakat," pesan Syaikhu.
"Harapannya masyarakat akan lebih mengenal kita, dan sekaligus kita mengedukasi masyarakat agar bisa memiliki kualitas pilihan yang bagus yaitu tidak pragmatis," pungkas Ahmad Syaikhu.