Rangkul Kaum Muda, PKS Jatim Gelar Sarasehan Milenial

PKS Jawa Timur menggelar Sarasehan Milenial untuk merangkul kaum muda
PKS Jawa Timur menggelar Sarasehan Milenial untuk merangkul kaum muda

Surabaya – DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur (Jatim) menyelenggarakan Sarasehan Milenial. Berbagai unsur kaum milenial ikut dalam sarasehan milenial tersebut, yaitu dari penulis, influencer, komika, seniman, petani milenial, dan berbagai segmen lainnya.

Hal ini mengingat peran pemuda akan berdampak besar bagi perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik di masa mendatang. Apalagi peran pemuda yang lebih popular sebagai generasi milenial tersebut sudah bersahabat dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Termasuk peran pemuda dalam kancah politik.

“Ini bentuk sinergi dan bukti bahwa PKS Jawa Timur memberi ruang kepada generasi milenial untuk berkontribusi. Selain itu, dalam proses penjaringan Bakal Caleg juga telah terdaftar 500 bakal caleg dari kalangan milenial untuk bakal calon DPRD Kab/kota, Provinsi, dan Pusat,” ujar Kang Irwan.

Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur Irwan Setiawan menegaskan keterlibatan generasi milenial tersebut di kancah politik akan berdampak besar bagi perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.

“Sudah saatnya para calon legislatif tersebut menjadi para calon pejuang di parlemen. Mereka memiliki energi sangat besar yang bisa diandalkan dalam perbaikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini,” ujar Irwan Setiawan ketika membuka sarasehan bertema “Kokohkan Sinergi, Rangkul Pemuda, Menang 20245” yang berlangsung Sabtu (11/3) kemarin.

Selanjutnya Irwan menguraikan, data sensus tahun 2020 menunjukkan bahwa struktur penduduk di Jatim yang berjumlah 40 juta didominasi generasi Z, yaitu penduduk lahir pada 1997 hingga 2012 atau saat ini berusia 8 sampai 23 tahun, sebesar 24,8 persen. Lalu generasi milenial yang lahir dalam kurun waktu 1981–1996, atau saat ini berusia 24 sampai 39 tahun, sebesar 24,32 persen.

Maka tidak boleh tidak, kekuatan besar potensi pemuda itu harus disalurkan dan disiapkan kanalnya termasuk mengajak mereka agar tidak dijadikan objek politik semata, namun lebih dari itu harus menjadi subjek politik. Sebab, politik adalah hal yang krusial bagi masyarakat, karena semua kebijakan yang menyangkut dengan rakyat ditentukan oleh politik. Di sinilah peran generasi milenial itu diharapkan.

“Bersama PKS, kami akan tunjukkan bagaimana politik santun dan bermartabat,” tambah Irwan.

Irwan Setiawan juga tak lupa mengajak pemuda untuk melakukan politik pemberdayaan di tengah masyarakat. Ini untuk menimalisir biaya politik di Indonesia yang sudah sangat mahal dari segi kuantitas terutama menyangkut budgeting menjadi pemimpin di segala sektor, namun mahalnya itu belum menyentuh dari segi kualitasnya.

“Sebagian besar anak muda kita, khususnya milenial mungkin tidak akan menyentuh ke dalam politik. Karena mungkin masih banyak yang baru lulus, atau masih fokus bekerja. Tapi bukan berarti kita harus pasif, anak muda harus mau dan diberi kesempatan terlibat dalam politik,” terang Irwan.

Politik di kalangan anak muda, tambah Irwan, sekarang sudah sangat berkembang dan maju progresnya. Makanya, para generasi milenial di Jatim ini harus tampil beda dan memberikan kontribusi yang terbaik.