PKS: Kepemimpinan Baru Dibutuhkan di Dunia Pendidikan

Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPP PKS Fahmy Alaydroes (dok PKSFoto)
Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPP PKS Fahmy Alaydroes (dok PKSFoto)

Jakarta -- Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018, DPP PKS menggelar Seminar Pendidikan Nasional "Tantangan Kepemimpinan Nasional dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa" di Aston Priority Hotel, Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Ketua Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) DPP PKS Fahmy Alaydroes menjelaskan, Indonesia butuh pemimpin nasional yang mampu mewujudkan cita-cita pendidikan nasional mencerdaskan kehidupan bangsa.

Fahmi menjelaskan, Indonesia saat ini sebagai negara dengan jumlah penduduk kelima terbesar di dunia, negara Muslim terbesar di dunia, negara dengan luas negara terbesar keempat di dunia, masuk 20 negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia masih jeblok dalam upaya pembangunan manusia.

Fahmi menyebut dari berbagai survei internasional, Indonesia masih berada di peringkat terbawah secara kualitas pembangunan manusia. "Indeks Pembangunan Manusia Indonesia juga jeblok. Statistik pendidikan Indonesia masih terpaku dan naik secara lamban. Tata kelola pendidikan Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan masih jauh dari kata profesional," kritik Fahmi di Jakarta, Rabu (2/5/2018).

Selain itu, ujar Fahmi, Sistem Pendidikan Nasional yang sudah ketinggalan zaman kerap menjadi subordinasi dan permainan politik praktis jangka pendek penguasa dengan mengabaikan kepentingan nasional.

"Kementerian pendidikan nasional telah menjadi oligarki birokratis yang hanya bergerak dari satu proyek ke proyek lainnya tanpa peduli dengan output, outcome dan impact terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional," ujar dia.

Fahmi menyebut saat ini Indonesia membutuhkan kepemimpinan nasional yang mampu mengartikulasikan politik pendidikan nasional sehingga menjadi politik pendidikan yang mencerdaskan.

Dalam Seminar Pendidikan Nasional hadir sebagai pembicara kunci Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman dan narasumber Guru Besar UPI Prof Cecep Darmawan, Pengamat Rocky Gerung dan Ketua Bidang Kesra DPP PKS Fahmy Alaydroes.