Perempuan Pekerja Ini Dukung PKS dan Prabowo-Sandiaga di Pemilu 2019, Apa Sebabnya?

Eni berfoto dengan logo PKS dan Prabowo-Sandi di arena Kampanye di GBK, Ahad (7/4) (Ridwan/PKSFoto)
Eni berfoto dengan logo PKS dan Prabowo-Sandi di arena Kampanye di GBK, Ahad (7/4) (Ridwan/PKSFoto)

Jakarta (7/4) - Beragam harapan disematkan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor 02 Prabowo-Sandiaga dan juga Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pemilu 2019.

Salah satunya adalah perbaikan nasib ekonomi, di kalangan pekerja. Harapan itu salah satunya datang dari perempuan pekerja yang menjadi anggota di Serikat Pekerja Metal Indonesia, bernama Eni.

Perempuan berusia 34 tahun ini mendukung Prabowo-Sandiaga di Pemilu 2019 karena dinilai paslon tersebut lebih berani menandatangani kontrak politik dengan elemen buruh.

“Kami dari para elemen buruh memiliki kontrak politik dengan paslon Prabowo-Sandiaga. Menurut informasi dari ketua kami, paslon Jokowi-Maruf tidak mau tandatangani hal itu. Nah, kami menilai Prabowo lebih berani soal komitmen politik ini,” tegas pekerja di Perusahaan Sakti Indonesia di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, ini.

Dirinya menilai kinerja Presiden Jokowi saat ini tidak begitu baik dalam hal perbaikan ekonomi. Meskipun mendukung Prabowo-Sandiaga, namun dirinya menjamin akan senantiasa mengkritisi kebijakan paslon nomor 02.

“Kalau pun nanti sudah jadi Prabowo dan Sandiaga, sudah jadi pesiden dan wakil presiden buktikan saja bagaimana kinerjanya. Kalau ternyata tidak lebih baik ya tidak usah dipilih lagi,” ujar ibu yang mencetak spanduk dukungan dengan dana swadaya ini.

Mengenai pemilihan legislatif, ia pun berkomitmen untuk memilih PKS sebagai partai yang mewakili aspirasinya di legislatif, baik DPR RI maupun DPRD. Karena menurutnya, PKS memiliki kinerja yang lebih baik dan lebih solid.

“Kalau caleg dari PKS saya kurang paham siapa saja. Tapi saya pemilih PKS, padahal dulu memilih PPP,” ujarnya bersama sekitar 10 orang serikat pekerja yang berasal dari perusahaannya tersebut.