BPPN PKS: Memuliakan Petani, Peternak, dan Nelayan dengan Prinsip CAPING
Jakarta — Pasca Musyawarah Majelis Syura (MMS) PKS, Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS bergerak cepat menyusun kepengurusan baru untuk periode 2025–2030. Presiden PKS resmi mengumumkan struktur lengkap beserta bidang tugas strategis yang akan dijalankan dalam lima tahun ke depan.
Salah satu bidang yang kembali meneguhkan perannya adalah Bidang Petani, Peternak, dan Nelayan (BPPN), yang telah hadir sejak 2015. Menindaklanjuti arahan Presiden dan Sekretaris Jenderal PKS, BPPN segera merumuskan langkah strategis dan taktis untuk menjawab tantangan pangan nasional sekaligus menjaga capaian elektoral partai.
"Arahan Presiden jelas dan tegas: BPPN harus menjadi juru bicara partai terkait isu-isu pangan nasional. PKS harus tetap kritis dan konstruktif," tegas RiyonoCaping, Ketua DPP PKS Bidang Petani, Peternak, dan Nelayan, Rabu (25/6/2025).
Menurut Riyono, capaian BPPN selama 2015–2024 menjadi pondasi yang harus terus dilanjutkan dan dikembangkan. Program-program seperti One Day One Fish, Pasar Tani, Sekolah Tani Ternak Nelayan (STTN), kaderisasi pemuda dan perempuan tani-nelayan akan terus digerakkan secara masif dari tingkat pusat hingga cabang.
"Petani, peternak, dan nelayan menjadi kunci penting bagi kenaikan suara PKS di Pemilu 2029. PKS telah menjadi partai rakyat kecil, partainya wong cilik,” ujar Riyono, yang juga merupakan Anggota DPR RI dari Komisi IV FPKS.
Untuk memperkuat kerja-kerja bidang ini, Riyono memperkenalkan prinsip kerja BPPN lima tahun ke depan, yang dirangkum dalam akronim CAPING—sebuah simbol perjuangan dalam memuliakan petani, peternak, dan nelayan.
“CAPING adalah panduan kerja kami. C itu Cepat—artinya PKS harus cepat dalam melayani dan mengadvokasi petani, peternak, dan nelayan. A itu Akurat—program yang kami susun harus benar-benar sesuai kebutuhan mereka di lapangan. P itu Pinter—kita harus cerdas dalam mengeksekusi program yang tepat guna," jelas Riyono.
"I itu Inisiatif—selalu siap mendengar dan memberikan solusi atas keluhan mereka. N itu Neladani—PKS harus hadir sebagai contoh yang bisa diteladani. Dan G itu Gembira—karena tugas kami membuat rakyat, terutama petani, peternak, dan nelayan, hidup lebih bahagia,” ungkap Riyono.
“Dengan prinsip kerja CAPING ini, BPPN siap menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kedaulatan pangan dan kesejahteraan para pejuang pangan bangsa,” pungkasnya. (AryaJP)