Ngobrol Santai Dengan Pemuda, Legislator PKS Dorong Kemandirian Pemuda di Era Digital

Kendal – Ketua Fraksi PKS Jawa Tengah, Agung Budi Margono, mendorong kemandirian pemuda di era digital melalui acara Ngobrol Santai Rebonan yang digelar di salah satu rumah makan di Kendal, (29/11/2023).

Acara Ngobrol Santai Rebonan tersebut memang rutin digelar setiap hari rabu oleh Agung BM untuk memfasilitasi pengembangan soft skill pemuda di Jawa Tengah. Diakuinya kesempatan tersebut merupakan kali ke-sepuluh terlaksananya Ngobrol Santai Rebonan.

Dalam acara tersbeut, Agung BM menghadirkan  tokoh-tokoh inspiratif pemuda yakni Juni Prayitno selaku pendiri Protades, dan Dwi Margohutomo yang aktif menggeluti dunia bisnis. Dihadirkannya dua narasumber tersebut bukan tanpa alasan. Agung BM berharap keduanya dapat menginsiprasi pemuda yang hadir untuk memaksimalkan potensi diri dan kesempatan yang kini dimiliki.

Agung BM menegaskan bahwa jaman kini telah berubah, oleh karena itu pemuda perlu beradaptasi menyesuaikan perubahan zaman tersebut. Kemajuan era digitalisasi menurutnya dapat menjadi kesempatan pemuda untuk memaksimalkan karya.

“Sekarang zaman sudah berubah, oleh karena itu pemuda perlu beradaptasi. Tidak bisa hanya bekerja keras apalagi berdiam diri. Pemuda harus kreatif. Era digital ini sesungguhnya memudahkan segala aktivitas kita, maka jika dimanfaatkan dengan tepat, ia juga akan memudahkan proses berkarya kita. Belajar lebih mudah, berkerja lebih mudah, berbisnis-pun lebih mudah,” ujar Agung BM.

Terlebih menurut data BPS, 60% masyarakat Indonesia kini berusia di bawah 40 tahun. Hal tersebut menandakan Indonesia berlimpah usia produktif. Apabila ksemepatan ini tidak dimanfaatkan maka bukan tidak mungkin Indonesia akan terjerumus ke dalam kemerosotan ekonomi dan moral yang jauh lebih dalam akibat imbas eskalasi pengangguran dan kemiskinan.

“Pemuda Indonesia harus memanfaatkan kesempatan ini untuk berkarya semaksimal mungkin, bangun kemandirian dengan ekonomi kreatif, berdayakan masyarakat. Jika tidak bukan tidak mungkin kita akan bernasib sama dengan sebutlah Brazil dan Afrika Selatan yang kini dihantui masalah pengangguran dan kriminalitas. Dahulu mereka sama seperti kita, mengalami bonus demografi namun tidak dimanfaatkan dengan maksimal untuk kemajuan bangsa,” jelas Agung BM

Sejalan dengan Agung BM, Dwi Margohutomo mengatakan bahwa kemajuan era digital perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Pemuda khususnya untuk berkarya bahkan menciptakan lapangan kerja dengan ekonomi kreatif.

“Usaha (ekonomi kreatif) ini kesempatan bagi pemuda untuk mandiri, bahkan turut berpartisipasi menyejahterakan orang lain. Hanya saja yang perlu diingat usaha tak sekedar butuh modal, namun juga mental. Mental di sini mencakup motivasi dan kreatifitas kita,” ucap Dwi yang kini menjabat sebagai Kepala HRD di salah satu perusahaan kerajianan kayu besar di Jawa Tengah.

Sejalan dengan Dwi, Juni Prayitno menegaskan bahwa pemuda perlu menjadi pemimpin dan  garda terdepan dalam membangun kesejahteraan masyarakat.

“Pemuda perlu hadir di masyarakat, khususnya di desa. Pemuda harus jadi sosok pembawa solusi dan perubahan kearah perbaikan dan kesejahteraan. Jangan hanya menjadi penonton,” ujar Juni.

Berkenaan dengan partisipasi pemuda, Juni membeberkan kesuksesannya dalam menciptakan Protades, yakni software aplikasi berbetuk website yang digunakan sebagai restorasi arsip digital Pemerintah Desa dalam hal pertanahan, khususnya Letter C.  Juni mengakui, bahwa awal mula ide Protades justru muncul dari pengalaman pribadi dan warga di desanya yang mengeluhkan ketidakjelasan dan kerentanana sistem arsip pertanahan yang menggunakan Letter C.

“Awal mulanya memang keluarga saya mengalami sendiri dan ada banyak keluhan dari masyarakat desa terkait Letter C. Karena bentuknya kitab kuno sehingga ulit untuk emnjaga dan merawatnya. Banyak dokumen yang hilang dan rusak. Sehingga menimbulkan sengketa,” papar Juni

Berangkat dari masalah tersebut Juni meluncurkan aplikasi website desa untuk mengakomodir seluruh arip dan informasi masyarakat. Tak disangka, aplikasi tersebut benar-benar bermanfaat hingga mampu dilirik akuisisi oleh Pemerintah Daerah Kendal. Efektivitas dan Reliabilitas aplikasi tersebut akhirnya mampu membawa Kabupaten Kendal keluar sebagai pemenang Top 46 Kompetisi Layanan Publik yang digelar oleh Kementerian Pan-RB.

Sementara itu, acara Ngobrol Santai Rebonan tersebut berlangsung lancar hingga akhir acara. Para peserta yang didominasi oleh anggota Organisasi Kepemudaan Garuda Keadilan tersebut nampak aktif bertanya hingga berdiskusi dengan narasumber sepanjang acara. Beberapa diantaranya bahkan mengaku tertarik mengikuti acara rutin tersebut di lain kesempatan. Agung BM berharap kegiatan Ngobrol Santai Rebonan ini dapat menginspirasi pemuda untuk terus berkarya dan berkontribusi untuk masyarakat.