Legislator PKS: Jateng Butuh Perbaikan Jalan Mendesak

Semarang – Masyarakat Jawa Tengah mengeluhkan banyaknya ruas jalan utama yang rusak. Berdasarkan laporan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, akumulasi kerusakan jalan di sejumlah titik mencapai 100 kilometer. Kerusakan jalan tengah menjadi keresahan masyarakat lantaran berpotensi meningkatkan angka kecelakaan lalu lintas. 

Salah satu jalan yang mengalami kerusakan cukup parah terdapat di sepanjang ruas Jalan Brigjen Sudiarto, Kecamatan Peudurungan, Kota Semarang. Selain kontur jalan yang bergelombang dan berlubang, terdapat banyak pasir dan kerikil yang dapat membahayakan pengguna jalan. Terlebih saat musim hujan dan malam hari. 

Akibat kondisi jalan rusak tersebut, tak sedikit dari pengendara motor yang menjadi korban kecelakaan, baik luka-luka hingga kematian. Terbaru, dua pengendara motor jatuh di Jalan Brigjen Sudiarto dekat Manunggal Jati dan mengalami luka berat pada Selasa (21/1/2025).

Selain di Jalan Brigjen Sudiarto Semarang, ruas jalan lain yang menjadi kewenangan Pemprov Jateng dengan kerusakan parah yakni Jalan Keling-Jepara di Jepara, Jalan Wirasdesa-Kajen di Pekalongan, dan Jalan Ngadirojo-Baturetno di Wonogiri.

Anggota Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah dari Fraksi PKS Karsono menyebut Jateng butuh perbaikan jalan mendesak.

“Kami menilai Jateng butuh perbaikan jalan yang mendesak. Terutama pada ruas-ruas jalan Provinsi dengan kerusakan berat. Karena hal tersebut tentunya mengancam keselamatan pengendara.”

Urgensi perbaikan jalan diperkuat dengan kondisi musim penghujan. Aspal rentan mengelupas dan menyebabkan lubang-lubang besar di Jalan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jateng AR Hanung Triyono menyatakan bahwa kualitas jalan terpantau menurun selama musim penghujan.Angka kemantapan jalan yang sebelumnya berada pada presentase 91,47 persen kini turun 4 persen menjadi 87 persen.

Selain itu, Karsono juga mengingatkan bahwa dengan momentum musim lebaran yang kurang dari dua bulan mendatang, Pemerintah harus memastikan keselamatan pemudik.

“Sebentar lagi lebaran, kurang dari dua bulan lagi. Maka penting bagi Pemprov Jateng untuk mempertimbangkan dan memastikan keselamatan pengendara selama mudik. Khususnya pengendara motor” ujar Karsono.

Saat ditanyai perihal kemungkinan imbas efisiensi anggaran terhadap realisasi perbaikan, Karsono menyebut bahwa semestinya efisiensi anggaran tidak menjadi halangan realisasi perbaikan. Dalam hal ini Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Jateng dapat memanfaatkan kerjasama dengan pihak swasta melalui program Corporate Social Responsibilty (CSR).

“Kalau kaitannya dengan imbas efisiensi anggaran, semestinya tidak menjadi halangan. Dinas PU Bina Marga dalam hal ini bisa memanfaatkan kerjasama dengan pihak swasta melalui CSR” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Kebijakan efisiensi yang diterapkan Pemerintah turut berdampak pada anggaran pemeliharaan jalan. Anggaran pemeliharaan jalan di Jateng dari pemerintah pusat yang sebelumnya Rp 224 miliar dipangkas menjadi Rp 127 miliar.