Dialog Radio USM, Ketua Fraksi PKS: Jateng Maju Dimulai dari Pendidikan yang Adil dan Berkualitas

Semarang — Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Afif, menjadi narasumber dalam dialog publik yang diselenggarakan oleh Radio USM Jaya Semarang dengan tema “Wujudkan Pendidikan Berkualitas di Jawa Tengah”. Dalam dialog yang berlangsung hangat tersebut, Afif menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa dan daerah.

Menurut Afif, pendidikan memiliki peran strategis dalam membentuk generasi yang tangguh, adaptif, dan mampu membawa Indonesia, khususnya Jawa Tengah, menjadi lebih maju dan sejahtera.

“Pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting dan strategis. Oleh karena itu, pemerintah harus benar-benar memperhatikan dan mewujudkan pendidikan yang berkualitas agar dapat mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman,” tegasnya.

Ia menyoroti bahwa kondisi pendidikan di Jawa Tengah saat ini sudah menunjukkan kemajuan dari berbagai aspek, mulai dari jumlah siswa, kualitas tenaga pendidik, hingga infrastruktur. Namun, menurutnya, masih diperlukan upaya bersama untuk memastikan pemerataan akses dan kualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dalam pemaparannya, Afif menjelaskan bahwa pendidikan berkualitas harus didukung oleh berbagai aspek penting yang saling terkait. Salah satunya adalah kualitas dan kompetensi guru. Guru, menurutnya, adalah aktor utama dalam proses pembelajaran, sehingga peningkatan kapasitas dan kesejahteraan mereka merupakan keharusan.

Selain itu, akses pendidikan yang merata juga menjadi perhatian serius.

“Pendidikan harus bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar apapun, baik lokasi geografis, kondisi ekonomi, maupun status sosial. Pendidikan yang inklusif dan merata akan menciptakan keadilan dalam pembangunan SDM kita kedepan," jelas Afif.

Selain itu, Afif juga menekankan pentingnya kurikulum yang kontekstual dan relevan dengan kebutuhan lokal, nasional, dan global. Kurikulum, sebut Afif, tidak boleh hanya fokus pada capaian akademik semata,

“Disamping akademik, nilai-nilai moral, keterampilan hidup (life skill), jiwa kewirausahaan, juga kemampuan dalam memecahkan masalah itu saya rasa perlu dan penting sekali dalam dunia kerja dan bermasyarakat. Apalagi tuntutan zaman di era disrupsi ini luarbiasa berbeda dengan zaman dulu” papar Afif.

Tak kalah penting, infrastruktur dan sarana belajar juga harus memadai. Proses pendidikan akan terhambat tanpa ruang kelas yang layak, ketersediaan fasilitas dasar seperti listrik, air bersih, jaringan internet, serta akses terhadap buku dan teknologi pembelajaran.

Dalam membangun pendidikan yang kuat, peran keluarga dan komunitas juga tak bisa dikesampingkan. Orang tua dan masyarakat memiliki peranan penting dalam mendampingi dan mendukung proses pendidikan anak, baik secara emosional, sosial, maupun moral.

Ia juga menyoroti perlunya kebijakan pemerintah yang konsisten dan berkeadilan.

“Pendidikan itu investasi jangka panjang, maka dari itu perlu regulasi yang tepat sasaran. Regulasi seperti apa? yang tentunya berpihak pada kualitas, dan mampu mendorong pemerataan. Oleh karenanya dalam hal ini evaluasi kebijakan juga perlu  dilakukan secara berkala agar pendidikan terus relevan dengan perkembangan zaman” tegasnya.

Terakhir, pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting dalam memperluas akses dan meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama di daerah-daerah yang selama ini kesulitan mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak.

Muhammad Afif pun menutup dialog dengan seruan semangat kebersamaan untuk memajukan pendidikan di Jawa Tengah. Ia menyampaikan pernyataan yang menyentuh hati dan membakar semangat peserta:

“Wong Jawa Tengah kudu kompak, gotong royong mbangun masa depan sing cerah. Maju ora mung gedung lan teknologi, nanging soal ati sing tulus, pendidikan sing merata, lan kesempatan sing adil kanggo kabeh. Ayo bareng-bareng pemerintah, swasta, guru, petani, buruh, mahasiswa, lan masyarakat umum, berbarengan ngangkat potensi Jawa Tengah, siji tekat, siji tujuan: Jawa Tengah maju, adil, lan sejahtera.”

Dialog ini diharapkan mampu menggugah kesadaran dan kepedulian berbagai pihak untuk berkontribusi nyata dalam membangun ekosistem pendidikan yang lebih adil, inklusif, dan berkualitas di Jawa Tengah.