Mardani: Tidak Boleh Ada Teknologi dan Industri yang Bertentangan Dengan Ekologi

Ketua Bidang Teknologi Industri & Lingkungan Hidup DPP PKS, Mardani Ali Sera (Donny/PKSFoto)
Ketua Bidang Teknologi Industri & Lingkungan Hidup DPP PKS, Mardani Ali Sera (Donny/PKSFoto)

Jakarta (27/12) - Ketua DPP PKS Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Hidup Mardani Ali Sera mengatakan, ada dua hal yang harus diketahui masyrakat Indonesia terkait perkembangan isu teknologi, industri dan lingkungan hidup. Menurutnya, tiga isu ini memiliki perkembangan yang begitu cepat. Demikian disampaikan Mardani saat menjadi pembicara dalam acara Diskusi Catatan Akhir Tahun 2021 DPP PKS dengan tajuk 'Era Baru Transformasi Digital, Dari Tantangan Disrupsi Hingga Ancaman Kerusakan Lingkungan', secara online di akun instagram @PK_Sejahtera, Senin (27/12/2021).

"Tema teknologi, industri dan lingkungan hidup luar biasa uptodate-nya, di teknologi kita punya banyak sekali disrupsi, karena teknologi digital mengubah banyak sekali landscape dari gaya hidup sampai kepada eksekusi harian dari seluruh masyarakat, jadi teknologi sangat disruptif," kata Mardani. Dia menambahkan, untuk bisa uptodate dan tangguh dalam menghadapi disrupsi di bidang teknologi maka secara umum harus ada 4 C yaitu creative, colaborative, critical thinking dan communication.

Lalu yang kedua terkait industri, lanjut Mardani, pertama karena asas dasar industri itu inovasi, dan inovasi ada kaitannya dengan knowledge serta teknologi maka perubahan di industri juga demikian cepat. Misalnya, seperti daur ulang suatu produk yang tadinya 5 sampai 10 tahun sekarang mungkin 1 sampai 2 tahun.

"Dulu hanya facebook dan instagram lalu muncul tiktok, nanti mungkin pengganti Tiktok lebih cepat, tapi masalah besar industri kita ada di cost of production, cost of energy, cost of transportation, tapi di kita strateginya menurut saya masih belum fokus, mudah-mudahan dengan BRIN yang merupakan unjuk tombak inovasi mestinya kita mulai kalau dulu ada one village one produk, sekarang kita bisa buat one industrial focus, sehingga dengan demikian tiap daerah punya unggulannya masing-masing," papar anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PKS itu.

Selanjutnya, masih kata Mardani, adalah lingkungan. Dia berharap, agar teknolongi dan industri harus betul-betul bersifat ekologis, tidak boleh ada industri dan teknologi yang bertentangan dengan ekologi.

"Ekologi lingkungan ini sudah menjaga bumi ribuan tahun bahkan mungkin miliaran tahun, tetapi kita sekarang ini seperti playing god bahwa kita bisa untuk merusak semua lingkungan atas nama teknologi dan industri," ujar Legislator dari dapil DKI Jakarta itu.

"Kemarin COP 26 di Glasgow menjaga agar 1.5 Degrees itu bisa tercapai, tapi komitmennya masih jauh sekali termasuk catatan buat Indonesia tentang data deforestasi, ada perbedaan antara deforestasi versi Pemerintah dengan teman-teman di LSM. Menurut saya kita harus duduk bareng sehingga punya kerangka yang sama," pungkas Mardani.