Kebutuhan Pokok Naik, Dewan Sayangkan Pernyataan JK

Jakarta (11/06) – Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin menyayangkan pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mengenai tingginya harga kebutuhan pokok menjelang lebaran merupakan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi petani.

“Pemikiran seperti ini dangkal. Persoalan besar petani dianggap remeh. Jadi wajar, persoalan yang hingga kini menjerat rakyat kecil, berupa sulitnya petani terbebas dari lingkaran kemiskinan, tidak kunjung terselesaikan. Petani tetap miskin, rakyat kecil masih miskin, sehingga bangsa ini masih memiliki angka kemiskinan 27,7 juta jiwa,” kata Andi Akmal.

Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan jika JK ingin memberi THR kepada petani, jangan berupa mekanisme pasar bebas. Ada tindakan pejabat yang lebih elegan dan terhormat untuk membantu rakyatnya. Untuk petani kecil, kata Andi Akmal, pemerintah bisa membuat kebijakan menaikkan HPP beras dan HPP gula.

“Pemerintah juga bisa menekan keuntungan retail pedagang sehingga gap antara keuntungan petani dan pedagang tidak jomplang terlalu jauh.  Tindakan ini lebih elok dibanding ungkapan-ungkapan tanpa solusi,” tegasnya.

Legislator Sulawesi Selatan II ini meminta JK untuk mendiskusikan setiap per pernyataan yang akan disampaikan ke publik terlebih dahulu bersama para staf ahli. Andi Akmal meyakini lembaga eksekutif memiliki staf kepresidenan yang ahli di tiap bidang. Sehingga ketika pemimpin negara berbicara di depan media dan akan akan dipublikasikan ke seluruh masyarakat Indonesia, pernyataan yang disampaikan dapat dicerna oleh rakyat dengan baik.

“Pernyataan THR buat petani pada saat kebutuhan pokok mahal itu sama saja menghina petani. Sungguh tidak elok disampaikan oleh seorang Wakil Presiden,” kritik Andi Akmal.

Keterangan Foto: Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin.