Hati-Hati Konsumsi Daging Kurban Berlebihan Mengganggu Metabolisme Tubuh

Suasana pemotongan dan pengelolaan hewan kurban, kp Tulung Kota Magelang, Senin, (12/09). Foto : Agung/PKSFoto
Suasana pemotongan dan pengelolaan hewan kurban, kp Tulung Kota Magelang, Senin, (12/09). Foto : Agung/PKSFoto

Hari Raya Kurban membuat jumlah daging sapi dan kambing mengalami surplus. Euforia semangat memasak bersama keluarga juga menambah suasana lebih meriah. Bagi Anda yang mengalami masalah kolesterol, hati-hati jika menyantap daging kurban sevara berlebih. Karena bisa fatal bagi kesehatan Anda.

Pakar Teknologi Pangan A&M Texas University, Nur Mahmudi Ismail mengatakan, daging kambing akan berbahaya jika seseorang yang mengonsumsi daging tersebut memiliki kondisi yang sensitif terhadap makanan itu. Apalagi jika orang tersebut memiliki catatan penyakit kolesterol sebelumnya. Intinya, kata dia, jangan makan daging apapun sebagai sumber protein secara berlebihan.

“Kalau ada daging kambing, kerbau, kuda, kalau seseorang sedang mengalami problema kolesterol, konsumsi sedikit saja pasti langsung responsif bisa jadi sumber penyakit. Prinsipnya, jangan makan berlebihan. Bukan hanya kepada daging tetapi kepada semua jenis makanan, dianjurkan mengukur sesuai kebutuhan,” tegas mantan Wali Kota Depok ini.

Menurutnya kandungan protein dan kolesterol yang dimiliki hampir seluruh hewan kurban yang merupakan daging merah tidak jauh berbeda. “Yang perlu dipahami, orang bahas kambing penyebab kolesterol atau menjadi kematian bagi orang, tak baik bagi kesehatan dan lainnya. Saya sebenarnya tak terlalu setuju jika alamatkan kambing sebagai penyebab penyakit tertentu. Karena kandungan kambing itu masih mirip dengan sapi, kerbau,” katanya.

Nur Mahmudi menambahkan secara keseluruhan jika seseorang berlebih dalam mengonsumsi protein akan tidak baik. Hal itu mengganggu sistem pencernaan dan metabolisme terjadi. “Akan terjadi kelebihan protein asam amino. Air seni kita kelebihan keton atau ketosis. Produk keton berlebihan di kencing dan darah akan memperberat kerja liver kita,” jelasnya.

Karena itu, lanjutnya, tak hanya Idul Adha, namun sehari-hari pun seseorang tak boleh tinggi dalam mengonsumsi protein baik nabati atau hewani. “Direkomendasikan 50 gram per hari, sudah cukup bagi kebutuhan organ kita. 100 gram boleh lah. Kalau berlebihan sampai tinggi, maka tubuh akan mengalami kelebihan beban,” katanya.

Pada saat Hari Raya Kurban, kesalahan bukan pada hewan kurban tetapi pola makan yang diaplikasikan. Seseorang yang memiliki catatan kolesterol sebelumnya tidak diharamkan atau dilarang sama sekali mengonsumsi hewan kurban, tetapi tetap dalam porsi tidak berlebihan.

Sumber: Okezone.com