Dukung Program Ketahanan Pangan, Petani Lebak Didorong Tanam Jagung Manis

Lebak (15/1) - Anggota DPRD Kabupaten Lebak dari Fraksi PKS, Dian Wahyudi, mendorong supaya petani di Kabupaten Lebak, Banten dapat meningkatkan dan mengembangkan budidaya tanaman jagung manis untuk mendukung program ketahanan pangan.

"Saat ini petani jagung manis di Lebak telah mengembangkan 2 hektare tanaman jagung karena permintaan pasar cenderung meningkat," kata Sekretaris Fraksi PKS DPRD Lebak ini, Kamis (15/1/2015). Ia menambahkan, saat ini Petani dilebak sedang mengembangkan budidaya tanaman jagung, selain memenuhi kebutuhan pangan, juga meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.

Apalagi, lanjut Dian, saat ini harga jagung manis berkisar Rp7000-Rp8000 per kilogram. "Tidaklah heran bila kondisi tersebut menjadikan peluang bisnis budidaya jagung masih tetap untung, dan sekarang ini menjadi salah satu mata pencarian utama bagi sebagian Petani Lebak," ujar Dian.

Menurut dia, umumnya petani jagung itu belum mampu menggunakan teknologi pertanian sehingga berpengaruh terhadap produktivitas. Ia membandingkan, di beberapa negara maju, produktivitas tanaman jagung bisa mencapai delapan ton per hektare

Dalam hal ini, menurut Dian, petani perlu didukung oleh paket teknologi dan lembaga penyedia sarana produksi yang mampu menyediakan secara lima tepat (tepat waktu, jenis, ukuran, tempat, dan harga).

Dian memaparkan, Masih rendahnya produksi jagung ini disebabkan oleh berbagai faktorantara lain, seperti teknologi bercocok tanam yang masih kurang baik, kesiapan dan ketrampilan petani jagung yang masih kurang, penyediaan sarana produksi yang masih belum tepat, kurangnya pemodalan petani jagung untuk menyediakan sarana produksi.

"Saat ini mata rantai pemasaran produk jagung biasanya melibatkan semua lapisan pedagang dari mulai pedagang di pedesaan hingga pengepul maupun pemborong di tingkat kabupaten. Hasil panen jagung dari petani biasanya langsung didistribusikan ke pedagang atau pengepul tingkat kabupaten, dan selanjutnya disalurkan ke pedagang besar maupun ke pelaku industri makanan," pungkasnya.

Sumber: Humas PKS Banten