DPRD FPKS Jateng Ingatkan Pentingnya Bangun Ketahanan Pangan di Tengah Pandemi

Semarang - Anggota Fraksi PKS DPRD Jawa Tengah Agung Budi Margono menjelaskan pentingnya membangun ketahanan pangan dalam keluarga di tengah ketidakpastian kapan berakhirnya pandemi Covid-19. Ketahanan pangan tersebut, dapat menjadi alternatif akibat dampak kebijakan dan anjuran pemerintah yang masih membatasi kegiatan dan terbatasnya akses terhadap sumber pangan. Hal ini disampaikan Agung dalam kegiatan serap aspirasi bersama Anggota DPRD Jateng, Agung Budi Margono, di Kelurahan Pleburan, Semarang Selatan, Kamis (13/8).

Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah ini menyebutkan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Pangan yang beragam, bergizi seimbang dapat menghasilkan SDM yang berkualitas, yang dapat berperan dalam pembangunan nasional. Berdasarkan kerangka pikir UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Penyelenggaraan Pangan yang terdiri dari Kemandirian, Ketahanan dan Kedaulatan serta Keamanan Pangan bertujuan untuk membentuk masyarakat yang sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan. Misalnya bentuk membangun kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan adalah dengan optimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah.

“Banyak upaya yang dapat dilakukan saat ini, keterbatasan lahan hampir tidak menjadi masalah, karena ada konsep urban farming dan hidroponik. Dalam reses kali ini kami juga ingin mengajak membangun ketahanan pangan dimulai dari keluarga. Selain itu, melalui sinergi antar steakholder seperti DPRD dan Organisasi Masyarakat, kami juga dapat sama-sama mengatasi hambatan dan upaya-upaya pengembangan kapasitas masyarakat dalam pengembangan ketahanan pangan," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Pembina Majelis Tabligh dan MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, H. Ali Muhson yang merupakan salah satu narasumber dalam kegiatan serap aspirasi tersebut mengatakan, ditengah angka orang terpapar Covid-19 yang masih tinggi di Jawa Tengah, maka kemandirian dan ketahanan pangan sangat penting.  Hal ini juga sesuai prinsip Agama Islam, yaitu Ikhtiar harus tetap jalan dan tidak hanya pasrah, meski juga masih mengharap pandemi ini segera berakhir.

“Pemberdayaan anggota persyarikatan Muhammadiyah misalnya, ada yang mengembangkan budidaya lele dan kangkung dalam ember atau di kota Semarang dengan konsep urban farming, memanfaatkan lahan yang terbatas. Meski hasilnya bisa jadi belum memuaskan tetapi secara rasa dan gizi, dapat lebih baik dibanding yang ada dipasaran, karena dirawat sendiri," ujarnya.

Lebih lanjut, dalam sudut pandang fikih Islam, masalah ketahanan pangan juga menyangkut keselamatan jiwa, menyangkut nasib umat manusia. dapat menjaga agama, akal manusia dan juga menjaga keturunan," tambahnya.

Dalam penutupnya Agung BM Juga menyampaikan bahwa PKS tengah menyiapkan dan menjalankan beberapa program penguatan ketahanan pangan, salah satunya adalah dengan "Gerakan Ayo Menanam bersama PKS".

“PKS sudah memulai berikhtiar, seperti memberikan bantuan dalam bentuk beras dan sembako serta bibit sayuran kepada masyarakat terdampak Covid-19. Disamping itu, juga mengkampanyekan Gerakan menanam di pekarangan serta Panen Produk Pertanian Organik di basis konstituen. Semoga Gerakan ini semakin meluas," pungkasnya.