Feri Amsari: Saatnya PKS Menjadi Alternatif Serius di Tengah Kebuntuan Politik
Jakarta, 5 Juli 2025 — Dalam sesi acara Indonesia leader's Talk, akademisi hukum dan aktivis demokrasi, Feri Amsari, menyoroti wajah gelap politik Indonesia: politik dinasti yang kian menguat.
“Rakyat jenuh dengan warisan dan koneksi. Mereka mencari integritas dan profesionalisme. PKS punya modal itu,” ujarnya.
Namun, ia mengingatkan bahwa modal saja tidak cukup. PKS harus berani membuat komitmen moral, seperti pembatasan jabatan ketua partai dan demokrasi internal yang benar-benar meritokratik.
“Kalau tidak berbeda, PKS akan dikira sama,” katanya.
Feri juga mengkritik strategi Pilkada yang sering kali bersifat pragmatis dan jangka pendek.
“Kemenangan Pilkada harus jadi tabungan elektoral nasional. Bukan sekadar euforia daerah," ujar Ferry.
Ia membagi politik menjadi tiga ruang pertempuran: media sosial, TPS, dan Mahkamah Konstitusi.
“PKS harus kuat di ketiganya. Bukan hanya punya pasukan medsos, tapi juga punya tim hukum dan pengawas TPS yang solid," imbuhnya.
Feri mengakhiri dengan cerita kemenangan Obama yang dimulai dari tim kecil berisi 13 orang strategis.
“Bukan jumlah yang menentukan, tapi arah, disiplin, dan kecerdasan strategis," pungkasnya.