Wakil Walikota Pekanbaru Kunjungi Korban Tawuran Siswa SMP

Pekanbaru (27/1) - Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengunjugi rumah Ibu Desi (45) yang tewas saat terjadi tawuran antara siswa SMP 21 dengan warga sekitar rumahnya. Desi tewas terkena lemparan batu.

Wakil Walikota, Ayat Cahyadi mendatangi rumah duka yang letaknya berbatasan dengan tembok pagar SMP 21. Pantauan detikcom, Senin (26/1/2015), orang nomor dua di Pekanbaru ini datang dengan mobil pribadinya. Ayat terlebih dahulu berbaur dengan warga sekitar.

Selanjutnya Ayat Cahyadi yang juga dikenal warga Pekanbaru sebagai ustad ini, masuk ke rumah korban untuk menyampaikan salam duka. Ayat juga tak lupa membacakan ayat kursi di sebalah jasad korban Desi yang terbaring. Ia juga memberikan sumbangan uang duka.

Kepada wartawan, Ayat mengatakan, sangat menyangkan peristiwa tawuran tersebut. Dia meminta antara warga dan pihak sekolah untuk segera dikomunikasikan agar situasi tidak melebar.

"Saya sudah tanyakan ke RT dan RW-nya, bahwa baru kali ini ada terjadi tawuran antara siswa SMP dengan anak-anak lingkungan sekitar. Padahal sekolah ini, juga bagian dari RT dan RW setempat," kata Ayat.

Menurut Ayat, untuk kasus ini pihaknya menyerahkan ke pihak kepolisian. "Kalau proses hukumnya, kita serahkan ke pihak kepolisian," kata Ayat.

Peristiwa tawuran ini, menurut Ketua RT setempat Bangun Sitepu, terjadi tadi siang. Bangun Sitepu menjelaskan, saat terjadi tawuran anak sekitar saling lempar batu dengan siswa SMP 21. Letak pemukiman warga sekitar dengan SMP 21 hanya berbataskan tembok setinggi 1,5 meter.

"Lewat tembok itulah, anak-anak itu saling lemparan batu. Batu yang dari sekolah banyak mengenak rumah warga," kata Bangun Sitepu.

Saat terjadi tawuran, lanjut Bangun, korban Ibu Desy yang siang itu berada dalam rumah terkejud. Ini karena seng rumahnya jadi sasaran pelemparan para siswa. Sebab, rumah korban sangat berdekatan dengan tembok pagar sekolah.

Begitu terkena lemparan batu, masih menurut Bangun, korban langsung berteriak histeris. Warga berusaha langsung menolong korban. Korban sempat pingsan saat dibawa ke klinik terdekat.

"Pihak klinik meminta agar segera di rujuk ke rumah sakit umum. Warga lantas membawanya ke rumah sakit. Hanya berselang sekitar 2 jam mendapat perawatan, nyawa korban tak tertolong lagi dan meninggal dunia," kata Bangun.

Sumber: news.detik.com