Tokoh Nahdlatul Ulama Choirul Anam Wafat, Kang Irwan Turut Berduka: Beliau Pernah Sampaikan Harapan untuk PKS

Surabaya - Salah satu tokoh Nahdlatul Ulama Jawa Timur Choirul Anam dikabarkan wafat pada Senin (9/10). Keluarga besar PKS Jawa Timur turut berduka atas kabar itu.

Hal itu disampaikan oleh Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan usai mendengar kabar duka itu. "Keluarga besar DPW PKS Jatim turut berduka atas wafatnya Bapak Choirul Anam atau Cak Anam. Semoga husnul khotimah," ucap pria 47 tahun itu.

Begitu mendengar kabar Cak Anam wafat, Irwan pun langsung ikut takziah ke rumah duka.

"Saya menyampaikan ucapan duka ke Gus Kaiyis, adik Cak Anam, bertemu saat takziyah," kata Irwan.

Selain Irwan, tampak hadir KH Sholahul Aam Wahib Wahab atau yang akrab dipanggil Gus Aam, KH Ghozi Wahib Wahab, Prof Ali Maschan Moesa, Prof Ali Aziz dan tokoh-tokoh lainnya.

Irwan mengaku beberapa kali sowan dan melakukan silaturahim kepada Cak Anam. Bahkan, Irwan menyampaikan, Cak Anam pernah mempunyai harapan khusus untuk seluruh anggota PKS.

"Karena itu, harapan saya kepada seluruh kader PKS, pegang teguh politik Islam yang rahmatan lilalamin ini,” ujar Irwan menirukan apa yang disampaikan Cak Anam.

Tak hanya itu, almarhum juga pernah menyampaikan keyakinanya bahwa PKS akan menjadi partai yang besar.

“Jaga Pancasila dan UUD 1945 yang asli. Saya yakin, PKS akan menjadi partai besar, partai yang mendapat kepercayaan rakyat," ucar Irwan lagi menirukan yang disampaikan Cak Anam.

Karenanya, Irwan berharap kepada seluruh anggota, simpatisan dan pengurus PKS di Jawa Timur untuk memberikan doa terbaik untuk almarhum.

"Saya bersaksi beliau orang baik, semoga husnul khotimah. Saya meminta seluruh unsur PKS di Jawa Timur untuk memanjatkan doa terbaik untuk beliau," kata Irwan.

Choirul Anam meninggal pada pukul 06.00 WIB pagi ini. Jenazah disalatkan di Masjid Jamin Kibar, Jalan Kutisari Indah Barat VI-85 Surabaya pukul 10.00 WIB.

Almarhum akan dimakamkan di Desa Kemirigalih, Sawiji Jombang. Jenazah dimakamkan di dekat makam ibundanya.