Seminar Otak Meriahkan Bazar Mukernas PKS

DEPOK (4/11) – Kemampuan mengambil keputusan harus dilatih sejak dini. Usia 0-13 tahun merupakan masa pembentukan pondasi kepribadian seseorang. Oleh karena itu, anak usia 12 tahun seharusnya sudah lulus ujian emosi, yaitu ia memahami apa yang baik atau buruk, memiliki kebiasaan positif atau negatif.

Founder Neuroscience Indonesia Dr Amir Zuhdi menyampaikan hal ini dalam Talkshow Membentuk Karakter Pemimpin Berbasis Neuroscience pada rangkaian acara Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-4 PKS di Hotel Bumi Wiyata, Kota Depok, Rabu (4/11).

"Anak-anak usia 2,5-3 tahun harus mulai diberikan pilihan-pilihan. Misalnya, mau pake baju apa, parfum yang mana, dan sebagainya. Gapapa pilihannya jelek, jangan dimarahi. Tapi berilah saran agar anak belajar memilih," kata Dr Amir di hadapan peserta talkshow yang didominasi kaum Ibu.

Pakar yang telah mendalami ilmu tentang otak selama 28 tahun ini menjelaskan seorang pemimpin handal ialah yang melatih sirkuit otak memilihnya. Apabila tidak dilatih, maka seseorang akan cenderung mengambil keputusan dengan hawa nafsu.

"Mereka yang terbiasa mendahulukan hawa nafsu berarti sering melatih otak-otak hewani. Apa itu? otak-otak yang ada di hewan, tapi juga ada di manusia," ungkapnya.

Dr Amir memaparkan tentang adanya otak buaya dan otak kuda pada manusia. Ia menyebut otak-otak tersebut merupakan pangkal sikap yang moody, emosional, atau mudah marah. "Makanya kalau ada pasien yang emosional, biasanya diterapi naik kuda jinak. Agar otak emosinya mengikuti kelembutan si kuda," jelasnya.

Sedangkan otak manusia, lanjut dokter spesialis otak depan ini, memiliki kemampuan berpikir dan berperilaku secara manusiawi. Banyak orang memiliki otak normal, tapi belum tentu berotak sehat.

"Otak sehat ini maksudnya sikap atau keputusan pertama yang kita ambil ketika merespon sesuatu. Misalnya, saat mendengar orang yang tertimpa musibah. Innalillahi! Berarti itulah detik pertama yang direspon otak kita. Karena kita terbiasa melatih otak sehat dengan mengingat Allah," jelasnya.

Keterangan Foto: Pakar Neuroscience Indonesia Dr. Amir Zuhdi Menjadi pembicara talkshow dalam rangka memeriahkan Mukernas PKS ke-4 di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Rabu (4/11). (Foto: Khairuddin Safri / Humas DPP PKS)