Presiden PKS Berikan Catatan Akhir Tahun untuk Sektor Ketenagakerjaan

Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam acara Catatan Akhir Tahun Ketenagakerjaan PKS bersama Buruh, Kamis (30/12/2021). (Donny/PKSFoto)
Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam acara Catatan Akhir Tahun Ketenagakerjaan PKS bersama Buruh, Kamis (30/12/2021). (Donny/PKSFoto)

Jakarta -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu memaparkan beberapa catatan dalam sektor ketenagakerjaan sebagai evaluasi menjelang akhir tahun 2021.

"Seperti yang banyak disinyalir bahwa maraknya tenaga kerja asing, ini juga harus menjadi perhatian kita semuanya. Satu sisi tumbuh kembang angka pengangguran terus berjalan di sisi lain kita melihat banyaknya tenaga asing yang membanjiri pasar tenaga kerja di Indonesia," papar Syaikhu dalam poin pertamanya di kegiatan Catatan Akhir Tahun Ketenagakerjaan PKS bersama Buruh, Kamis (30/12/2021).

Selain itu, lanjut Syaikhu, masih banyak pemutusan hubungan kerja secara sepihak dan tidak beralasan secara hukum juga pemberian kompensasi terhadap buruh pun tidak sesuai dengan perundangan.

Syaikhu menambahkan terkait Upah Minimun Provinsi (UMP) yang pada akhirnya cenderung menimbulkan anarkisme karena tidak sesuai harapan para buruh.

"UMP ini masih terus belum selesai, bahkan cenderung ada hal-hal yang menimbulkan anarkisme di lapangan karena terdorong dengan beberapa perkembangan yang terjadi di lapangan," jelas Syaikhu.

Catatan berikutnya, Syaikhu menyoroti lemahnya penegakan hukum yang masih tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

"Hukum ini belum bisa dilakukan secara berkeadilan. Tajam ke para pekerja, tumpul ke para pengusaha. Kalau itu diberlakukan seperti itu, tentu akan menimbulkan riak-riak bahkan bisa menjadi gelombang yang bergejolak di tengah kehidupan bermasyarakat ini," ungkap dia.

Syaikhu juga menilai terkait jaminanan keamanan dan jaminan sosial yang belum bisa dilaksanakan dengan baik.

"Negara belum mampu memberikan jaminan sosial yang mencukupi bagi warga negaranya sendiri, sehingga para pekerja semakin rentan kehidupannya apalagi dalam suasana saat ini (pandemi)," kata Syaikhu.

Syaikhu berharap dengan momentum acara bersama buruh tersebut dapat menghasilkan gagasan yang bisa mendorong optimisme dalam mewujudkan hak-hak buruh di tahun 2022.

"Mudah-mudahan di ujung tahun 2021 dengan kita hadir bersama di tempat ini mencurahkan gagasan terbaik kita. Mudah-mudahan 2022 ada hal yang bisa terus mendorong optimisme kita untuk bekerja sehingga para pekerja bisa mewujudkan hak-haknya," tandas Syaikhu.

Pada kesempatan tersebut, sebagaimana ciri khasnya Syaikhu menutup sambutannya dengan sebuah pantun,

Kalau pergi ke Pasar Raya
Ajak istri untuk belanja
Kalau ingin bangsa berjaya
Adil dan lindungi para pekerja