Potensi Film Indie Pesawaran Tidak Kalah Bollywood India
PESAWARAN (9/5) - Anggota Komisi III DPR RI Almuzzammil Yusuf memberikan apresiasi tinggi kepada Komunitas Film Indie Pesawaran yang telah banyak menghasilkan karya sinematografi berskala nasional. Terlebih mimpi-mimpi para penggiatnya membuat salah satu kecamatan di Kabupaten Pesawaran menjadi kampung artis.
Legislator yang akrab disapa Bang Jamil itu menyampaikan apresiasinya saat mengisi sesi diskusi yang diadakan oleh Komunitas Film Indie Pesawaran di Balai Adat, Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Sabtu (9/5). Ia mengungkapkan antusiasme dan kekagumannya atas berbagai bentuk kreativitas anak bangsa, termasuk di Lampung, khususnya Pesawaran.
“Selama ini kami sangat antusias membina anak-anak bangsa yang kreatif. Salah satu yang pernah kami lakukan mengadakan Lomba Pop Religi yang kemudian kami seleksi dan yang terbaik kami publikasikan melalui media sosial Youtube,” kata Calon Bupati Pesawaran yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Pada kesempatan itu, Bang Jamil memaparkan pemikirannya mengenai potensi ekonomi kreatif yang perlu dikembangkan di Pesawaran, salah satunya sinematografi. Menurut Bang Jamil, pengembangan sinematografi di Pesawaran dapat bersaing dengan kualitas film produksi Bollywood, India.
“Kami pernah ke India dan mencoba melihat proses pembuatan film Bollywood. Hanya dengan satu bukit kecil, bisa memproduksi puluhan bahkan ratusan setting film. Sementara Pesawaran ini bukit dimana-dimana, tentu lebih berprospek lagi untuk menjadi studio film. Dengan jumlah bukit yang tak terhitung, setiap sudut bisa dibuatkan studio dengan setting berbeda-beda tergantung kebutuhan,” ujar Bang Jamil yang juga mengemban amanah sebagai Sekretaris Fraksi PKS MPR tersebut.
Menurut Bang Jamil, ada tiga jenis industri dengan nilai produksi dan omset paling besar di dunia, yaitu industri telekomunikasi, senjata, dan industri kreatif. Di Indonesia, lanjutnya, nilai pasar industri kreatif pada tahun 2014 mencapai Rp700 triliun.
“Nilai pasar industri kreatif di Indonesia mencapai Rp700 triliun pada tahun lalu (2014). Artinya, begitu besar potensi yang dapat digali dari industri kreatif semacam produksi film. Sehingga kami perlu mendorong di Lampung, khususnya Pesawaran lebih produktif menghasilkan karya-karya kreatif seperti film, sehingga kelak akan menjadi industri yang lebih prospektif,” paparnya.
Usai diskusi acara dilanjutkan dengan pemutaran film produksi Komunitas Film Indie Pesawaran berjudul Suudzan. Film tersebut bercerita tentang seorang pencari ikan sungai dengan alat bumbung. Pencari ikan tersebut memiliki karakter suka berprasangka buruk (suudzon) kepada orang lain karena tidak ada satupun ikan yang tertangkap dari alat bumbungnya. Film yang berdurasi 20 menit tersebut disajikan secara menarik dengan semua dialog menggunakan Bahasa Lampung.
Keterangan Foto: Anggota DPR RI yang juga Calon Bupati Pesawaran, Almuzzammil Yusuf (memegang microphone) saat mengisi sesi diskusi Komunitas Film Indie Pesawaran di Balai Adat, Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Sabtu (9/5).
Sumber: Humas PKS Lampung