PKS: Transformasi dan Kolaborasi Relevan dengan Konteks Pilpres

Ketua Bidang Polhukam DPP PKS Almuzammil Yusuf di Side Event Discussion Rakernas PKS, Selasa (01/02/2022). (Donny/PKSFoto)
Ketua Bidang Polhukam DPP PKS Almuzammil Yusuf di Side Event Discussion Rakernas PKS, Selasa (01/02/2022). (Donny/PKSFoto)

Jakarta -- Ketua Bidang Politik dan Hukum DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Almuzammil Yusuf mengatakan tema yang diusung PKS pada Rakernas tahun ini tepat digunakan dalam konteks Pilpres.

"Tema Rakernas PKS tahun ini memang 2 itu ya, transformasi dan kolaborasi. Dalam konteks Pilpres sangat tepat ini kata-kata transformasi dan kolaborasi," ungkap Muzammil dalam agenda Side Event Discussion Rakernas PKS dengan Tema Meneropong Koalisi Pilpres dan Sosok Nasionalis-Religius, Selasa (01/02/2022).

Bicara transformasi relevan sekali bicara Pilpres, kata Muzammil.

"Karena pelaku terkuat transformasi adalah presiden. Dia paling potensial, terlepas digunakan atau tidak itu soal lain. Tapi secara teoritis dia paling potensial melakukan perubahan di Indonesia. Oleh karena itu semua partai dan publik memberikan perhatian besar," ucap Muzammil.

Muzammil menambahkan tentang berkolaborasi pun dalam kontestasi Pilpres merupakan suatu hal yang mutlak.

"Pilpres itu paling tidak ada 3 hal yang harus dipertimbangkan. Pertama ada partai politik pengusung. Kedua, dalam undang-undang dasar dikatakan president treshold itu 20% kursi di DPR atau 25% suara nasional. Siapa yang bisa sendirian? Artinya harus ada kolaborasi. Dan ketiga, tentu di dalam partai sendiri, harus ada kolaborasi dengan semua elemen partai dari mulai strukturnya, kadernya , simpatisannya," urai Muzammil.