PKS Terima Banyak Nasihat di Penghujung Tahun 2022

Penceramah KH. Idrus Ramli,  Dr. KH Amirsyah Tambunan, dan KH. Nazar Haris bersama para pimpinan PKS di ruang Zoom pada acara Doa Bersama Untuk Kebaikan Bangsa
Penceramah KH. Idrus Ramli, Dr. KH Amirsyah Tambunan, dan KH. Nazar Haris bersama para pimpinan PKS di ruang Zoom pada acara Doa Bersama Untuk Kebaikan Bangsa

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Doa Bersama Untuk Kebaikan Bangsa pada Sabtu, (31/12/2022)

Acara yang diinisiasi Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS ini mengundang Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH. Idrus Ramli, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr. KH Amirsyah Tambunan, dan Ketua Majelis Ormas Islam (MOI) KH. Nazar Haris untuk memberikan ceramah dan nasihatnya.

Menurut Buya Amirsyah, di penghujung tahun ini kita harus banyak beristighfar untuk apa yang sudah dilakukan sepanjang tahun ini sebagai bentuk pertaubatan diri.

Kedua, lanjut Buya Amirsyah, cara memperbaiki kehidupan diri, keluarga, dan masyarakat negara kita adalah dengan bersyukur. Kesyukuran ini menurutnya ada dua makna.

"Pertama adalah rasa terima kasih kita kepada Allah. Kedua adalah rasa terima kasih kita kepada pendiri bangsa," ujarnya.

Gus Ramli sangat mengapresiasi kegiatan Doa Bersama yang diadakan PKS ini. Ia menyebut, ini menjadi alternatif pilihan umat Islam dibanding datang ke tempat yang tidak semestinya.

Ia mengingatkan bahwa orang yang beriman akan mendapatkan kerugian kecuali orang yang beriman, beramal shaleh, saling berpesan pada kebenaran, dan berpesan pada kesabaran. Hal ini sesuai dengan firman Allah di surah Al Ashr.

"Oleh karena itu, orang yang aktif di PKS, di dalam dakwah, atau di masyarakat jangan lupa visi misi tersebut. Pertama adalah iman. Kedua amal shaleh. Ketiga berpesan dalam kebenaran. Dan keempat berwasiat dalam kesabaran," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa siapa pun pasti akan menerima hambatan, oleh karena itu penting untuk saling berpesan pada kesabaran.

Terakhir, KH Nazar Haris memberikan nasihatnya. Ia menyampaikan nasihat Umar bin Khattab untuk melakukan muhasabah, hisab terhadap diri kita sebelum kita dihisab.

"Baik hisab terhadap diri pribadi ataupun hisab terhadap sebuah sistem," sambungnya.

Bermuhasabah, lanjutnya, bukan hanya kita terfokus pada masa lalu saja, tetapi harus ada fokus masa depannya.

Sikap muhasabah ini akan melahirkan dampak positif. Pertama adalah siap dengan risiko dan bisa mempersiapkan masa depan dengan perencanaan strategis. Ini hal yang penting dan sesuai nasihat sahabat Nabi bahwa kebenaran yang tidak mengikuti sistem itu bisa dikalahkan dengan kebatilan yang sistematis.

Kiai Nazar juga mengaku bahagia dengan bermunculannya partai-partai yang berlatar belakang Islam di Indonesia, salah satunya PKS.

"Mudah-mudahan Allah memberikan kecerahan dan kemudahan bagi kader-kader PKS untuk membawa misi panji-panji Islam dalam menegakkan Islam yang unggul di bumi Nusantara ini," harapnya.