PKS: Selama 2021 RKI Telah Miliki 1500 Konsultan Keluarga di Seluruh Indonesia

Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Kurniasih Mufidayati. (Foto: Donny/HumasPKS)
Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Kurniasih Mufidayati. (Foto: Donny/HumasPKS)

Jakarta (25/12) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar rangkaian Diskusi Akhir Tahun 2021 DPP PKS, Ahad - Selasa (26-28/12/2021) secara online melalui akun instagram @PK_Sejahtera. Pada diskusi tahap pertama, PKS mengangkat tema Revitalisasi Peran Perempuan dan Pemuda Dalam Tantangan Era Digital.

Dalam diskusi yang dimoderatori oleh Presiden Garuda Keadilan Mustofa Faruq itu, Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) Kurniasih Mufidayati mengatakan di akhir 2021 ini PKS telah memiliki 1500 konsultan keluarga dan mendirikan Rumah Keluarga Indonesia (RKI) yang tersebar di seluruh Indonesia untuk membantu mengatasi permasalahan keluarga.

"PKS mencoba untuk memberikan bentuk-bentuk pelayanan kepada masyarakat khususnya membantu permasalahan di Indonesia yang khususnya terdampak pada ekonomi keluarga. Selain itu permasalahan lainnya adalah terkait kejahatan seksual," kata Mufida.

PKS, tambah Mufida, telah banyak melakukan kontribusi terkait permasalahan yang menyangkut soal anak, ibu, ayah dan keluarga. Namun, menurut Mufida banyak sekali tantangan yang dihadapi PKS dalam menyelesaikan permasalahan ini.

"Kita banyak sekali tantangannya, pertama dari data BPS November 2021 lalu sebanyak 21,32 juta penduduk terdampak covid 19, dampaknya ada yang kehilangan pekerjaan, dirumahkan, sulit mencari kerja, hal itu pasti membuat keluaga dan anak merasakan dampak secara ekonomi, karena ayah harus bekerja untuk membiayai keluarga," tutur Mufida.

Apalagi, masih kata Mufida, saat ini sedang ramai varian baru Delmicron. Mufida mengingatkan agar masyratakat khususnya para ibu dapat menjaga kesehatannya. Karena para ibu atau perempuan sangat penting untuk dilindungi.

"Karena angka kematian ibu ini masih tinggi bahkan di tingkat Asia kita peringkat ke-3 angka kematian ibu, berikutnya untuk anak kita lagi mengawal stunting, yaitu anak kekurangan gizi, di Indonesia masih banyak, ini harus ada pencerahan, bagaimana bisa menjaga kesehatan sebelum menikah, setelah menikah sebelum dan sesudah melahirkan. Angka stunting kita 5 besar di dunia," ungkap Mufida.

Terkait pemuda, lanjut Mufida, yang harus diantisipasi adalah terkait penyakit HIV AIDS. Dia mengungkapkan, dari Irjen penyakit menular, HIV meningkatnya dari penyimpangan-penyimpangan seksual.

"Sedangkan ini sedang banyak terjadi kehamilan tidak diinginkan kemungkinan besarnya karena tidak punya bapak berarti ini kan ada seks bebas, ini yang harus dihindari para pemuda-pemudi, kita lagi kawal itu di komisi IX DPR," pungkas Mufida.

Hadir sebagai pembicara Ketua DPP PKS Bidang Kepemudaan Gamal Albinsaid, dan Milenial Influencer Sherly Annavita.