PKS Bentuk Bidang Pembinaan Umat dan Kerukunan Beragama, Komitmen Merawat Harmoni Kebangsaan
Jakarta, 24 Juni 2025 — Dalam langkah strategis untuk memperkuat peran partai dalam kehidupan keagamaan bangsa, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperkenalkan Bidang Pembinaan Umat dan Kerukunan Umat Beragama sebagai bagian dari struktur baru Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS periode 2025–2030.
Pembentukan bidang ini menjadi bagian dari enam bidang baru yang diluncurkan PKS sebagai bentuk adaptasi terhadap tantangan zaman dan kebutuhan sosial-politik keumatan di Indonesia.
Dalam keterangannya, Sekretaris Bidang Pembinaan Umat dan Kerukunan Umat Beragama DPP PKS, Dr. Zulkifliemansyah, menjelaskan bahwa bidang ini dirancang sebagai ruang penguatan internal umat sekaligus menjembatani relasi lintas iman dalam semangat kebangsaan dan kemanusiaan.
“Tugas pokok dan fungsi dari Bidang Pembinaan Umat dan Kerukunan Beragama adalah membina kehidupan keagamaan secara menyeluruh dan membangun komunikasi, kolaborasi, serta harmoni yang sehat dengan seluruh pemeluk agama di Indonesia,” ujar Zulkifliemansyah.
Menurut Zulkifliemansyah, untuk mengantisipasi polarisasi sosial dan potensi konflik berbasis identitas, peran partai politik tidak boleh terbatas pada aspek elektoral semata. Justru, katanya, partai politik memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi perekat sosial dan pemersatu bangsa.
“Kami ingin menjadikan bidang ini sebagai jembatan yang menguatkan nilai-nilai ukhuwah—baik ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, maupun basyariyah. Politik kami adalah politik kebajikan dan pengabdian, bukan sekadar perebutan kekuasaan,” tegas mantan Gubernur NTB itu.
PKS meyakini bahwa umat beragama adalah kekuatan moral yang mampu menjaga nilai-nilai keadaban publik, terutama ketika didorong oleh semangat kolaborasi dan sikap saling menghargai. Dalam konteks inilah, Bidang Pembinaan Umat dan Kerukunan Umat Beragama hadir sebagai penggerak inisiatif partisipatif yang memperkuat nilai-nilai keimanan sekaligus kebangsaan.
“Indonesia adalah rumah bersama. Perbedaan agama, suku, dan budaya bukan alasan untuk berpecah, melainkan potensi untuk saling mengenal dan membangun,” lanjut Zulkifliemansyah.
Bidang ini akan bertugas merancang program pembinaan umat Islam yang bersifat strategis dan menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan keagamaan, penguatan keluarga sakinah, pemahaman moderasi beragama, serta ketahanan moral generasi muda. Di saat yang sama, bidang ini juga akan mendorong forum-forum dialog lintas iman, mediasi jika terjadi ketegangan sosial, serta kerjasama sosial-kemanusiaan lintas agama.
“Kami ingin setiap umat beragama merasakan kehadiran PKS sebagai kekuatan yang tidak hanya membela, tetapi juga mendengarkan dan menjembatani,” tutur Zulkifliemansyah.
Ke depan, Zulkifliemansyah menuturkan Bidang Pembinaan Umat dan Kerukunan Umat Beragama juga akan menjalin sinergi dengan tokoh agama, organisasi masyarakat sipil, lembaga negara, serta institusi pendidikan untuk memperluas ruang kolaborasi, membangun kesadaran kolektif, dan memperkuat ketahanan bangsa dari perpecahan.
PKS menegaskan bahwa pembentukan bidang ini merupakan bagian dari ikhtiar menjadikan Islam sebagai rahmat bagi seluruh semesta. Dengan menghadirkan narasi keagamaan yang damai, mengayomi, dan berpihak pada keadilan sosial, PKS ingin menghadirkan politik yang membangun, bukan memecah.
“Kami percaya, umat Islam yang kuat dan rukun dengan pemeluk agama lain adalah modal penting dalam membangun Indonesia yang kokoh dan bermartabat,” tutup Zulkifliemansyah.