PKS Bantu Rehab Rumah Janda Tua Tunanetra

Bu Tini (52) sudah sejak 1998 ditinggal suaminya karena meninggal dunia. Janda 2 anak, 1 menantu dan satu cucu ini hidup di rumah sangat sederhana berukuran 5x5 m di pinggiran Sungai Cisadane RT 06 RW 07 Kampung Sindang Sari Jelurahan Kebon Kalapa Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Di rumah beliau yang dihuni 5 orang, setiap hujan turun harus berjibaku menggeser-geser dan menampung air hujan karena kondisi atap yang bocor disana-sini. Dalam bulan ini rumah Bu Tini juga tergenang banjir setinggi 1.5 m dua kali dari luapan sungai Cisadane.

Bu Tini sejak 1998 harus bekerja membiayai dirinya dan 2 anaknya sebagai tukang pijat di sebuah panti di Depok. Saat uang sudah terkumpul beliau kembali lagi ke kampung Sindangsari ini. Dengan hidup yang memang berat untuk kebutuhan sehar-hari, beliau tidak memiliki dana untuk memperbaiki rumahnya. Tidak hanya atap rumah yang rapuh, rumah Bu Tini juga kurang layak di sana-sini termasuk ada MCK.

Bisa kita bayangkan bagaimana Ibu tua tunanetra ini harus ke Sungai Cisadane yang jaraknya 20 m dari rumahnya. Menurut Bu Euis, istri Ketua RT 07/06, Bu Tini menahan untuk buang air malam hari sampai pagi hari agar bisa mengurus hajat MCK ke sungai.

Alhamdulllah, hari ini ada bantuan untuk perbaikan atap rumah Bu Tini, hasil donasi beberapa warga dan relawan. Namun masih butuh tambahan dana lagi agar rumah Bu Tini layak huni termasuk perbaikan dinding rumah dan pembuatan kamar mandi dan toilet.

“Saya sangat berterima kasih kepada PKS yang telah peduli dengan warga kami. Terima kasih ya Pak,” ungkap Pak Rohendi Ketua RT.

Sebelum rehab rumah dilaksanakan, Ketua DPD PKS Kota Bogor, Atang Trisnanto  didampingi Ketua DPC Bogor Tengah, Abdullah Rosyid, menyerahkan material perbaikan rumah kepada Ketua RT06/07 Pak Rohendi yaitu seng, kayu, paku, semen dan pasir.

Ketua Bidang Kesra, DPD PKS Kota Bogor, Endah, menyebutkan bahwa bantuan ini baru tahap awal karena untuk kelayakan sebuah rumah sehat dana aman, Bu Tini masih memerlukan adanya MCK di rumahnya agar tenaang saat akan mandi, mencuci dan buang air. Pada tahap selanjutnya PKS, bersama warga dan relawan akan terus melanjutkan tahapan berikutnya agar rumah Bu Tini bisa lebih aman dan nyaman.

Mari wujudkan impian Bu Tini dan keluarganya untuk bisa mendapat rumah berlindung yang aman dan nyaman di hari tuanya. Bu Tini masih harus dibantu oleh kita semua agar beliau dan keluarganya terbebas dari menahan hajat di malam hari dan tidak kehujanan di dalam rumahnya.

Bu Tini (52) sudah sejak 1998 ditinggal suaminya karena meninggal dunia. Janda 2 anak, 1 menantu dan satu cucu ini hidup di rumah sangat sederhana berukuran 5x5 m di pinggiran Sungai Cisadane RT 06 RW 07 Kampung Sindang Sari Jelurahan Kebon Kalapa Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Di rumah beliau yang dihuni 5 orang, setiap hujan turun harus berjibaku menggeser-geser dan menampung air hujan karena kondisi atap yang bocor disana-sini. Dalam bulan ini rumah Bu Tini juga tergenang banjir setinggi 1.5 m dua kali dari luapan sungai Cisadane.

Bu Tini sejak 1998 harus bekerja membiayai dirinya dan 2 anaknya sebagai tukang pijat di sebuah panti di Depok. Saat uang sudah terkumpul beliau kembali lagi ke kampung Sindangsari ini. Dengan hidup yang memang berat untuk kebutuhan sehar-hari, beliau tidak memiliki dana untuk memperbaiki rumahnya. Tidak hanya atap rumah yang rapuh, rumah Bu Tini juga kurang layak di sana-sini termasuk ada MCK.

Bisa kita bayangkan bagaimana Ibu tua tunanetra ini harus ke Sungai Cisadane yang jaraknya 20 m dari rumahnya. Menurut Bu Euis, istri Ketua RT 07/06, Bu Tini menahan untuk buang air malam hari sampai pagi hari agar bisa mengurus hajat MCK ke sungai.

Alhamdulllah, hari ini ada bantuan untuk perbaikan atap rumah Bu Tini, hasil donasi beberapa warga dan relawan. Namun masih butuh tambahan dana lagi agar rumah Bu Tini layak huni termasuk perbaikan dinding rumah dan pembuatan kamar mandi dan toilet.

“Saya sangat berterima kasih kepada PKS yang telah peduli dengan warga kami. Terima kasih ya Pak,” ungkap Pak Rohendi Ketua RT.

Sebelum rehab rumah dilaksanakan, Ketua DPD PKS Kota Bogor, Atang Trisnanto  didampingi Ketua DPC Bogor Tengah, Abdullah Rosyid, menyerahkan material perbaikan rumah kepada Ketua RT06/07 Pak Rohendi yaitu seng, kayu, paku, semen dan pasir.

Ketua Bidang Kesra, DPD PKS Kota Bogor, Endah, menyebutkan bahwa bantuan ini baru tahap awal karena untuk kelayakan sebuah rumah sehat dana aman, Bu Tini masih memerlukan adanya MCK di rumahnya agar tenaang saat akan mandi, mencuci dan buang air. Pada tahap selanjutnya PKS, bersama warga dan relawan akan terus melanjutkan tahapan berikutnya agar rumah Bu Tini bisa lebih aman dan nyaman.

Mari wujudkan impian Bu Tini dan keluarganya untuk bisa mendapat rumah berlindung yang aman dan nyaman di hari tuanya. Bu Tini masih harus dibantu oleh kita semua agar beliau dan keluarganya terbebas dari menahan hajat di malam hari dan tidak kehujanan di dalam rumahnya.

Bu Tini (52) sudah sejak 1998 ditinggal suaminya karena meninggal dunia. Janda 2 anak, 1 menantu dan satu cucu ini hidup di rumah sangat sederhana berukuran 5x5 m di pinggiran Sungai Cisadane RT 06 RW 07 Kampung Sindang Sari Jelurahan Kebon Kalapa Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor. Di rumah beliau yang dihuni 5 orang, setiap hujan turun harus berjibaku menggeser-geser dan menampung air hujan karena kondisi atap yang bocor disana-sini. Dalam bulan ini rumah Bu Tini juga tergenang banjir setinggi 1.5 m dua kali dari luapan sungai Cisadane.

Bu Tini sejak 1998 harus bekerja membiayai dirinya dan 2 anaknya sebagai tukang pijat di sebuah panti di Depok. Saat uang sudah terkumpul beliau kembali lagi ke kampung Sindangsari ini. Dengan hidup yang memang berat untuk kebutuhan sehar-hari, beliau tidak memiliki dana untuk memperbaiki rumahnya. Tidak hanya atap rumah yang rapuh, rumah Bu Tini juga kurang layak di sana-sini termasuk ada MCK.

Bisa kita bayangkan bagaimana Ibu tua tunanetra ini harus ke Sungai Cisadane yang jaraknya 20 m dari rumahnya. Menurut Bu Euis, istri Ketua RT 07/06, Bu Tini menahan untuk buang air malam hari sampai pagi hari agar bisa mengurus hajat MCK ke sungai.

Alhamdulllah, hari ini ada bantuan untuk perbaikan atap rumah Bu Tini, hasil donasi beberapa warga dan relawan. Namun masih butuh tambahan dana lagi agar rumah Bu Tini layak huni termasuk perbaikan dinding rumah dan pembuatan kamar mandi dan toilet.

“Saya sangat berterima kasih kepada PKS yang telah peduli dengan warga kami. Terima kasih ya Pak,” ungkap Pak Rohendi Ketua RT.

Sebelum rehab rumah dilaksanakan, Ketua DPD PKS Kota Bogor, Atang Trisnanto  didampingi Ketua DPC Bogor Tengah, Abdullah Rosyid, menyerahkan material perbaikan rumah kepada Ketua RT06/07 Pak Rohendi yaitu seng, kayu, paku, semen dan pasir.

Ketua Bidang Kesra, DPD PKS Kota Bogor, Endah, menyebutkan bahwa bantuan ini baru tahap awal karena untuk kelayakan sebuah rumah sehat dana aman, Bu Tini masih memerlukan adanya MCK di rumahnya agar tenaang saat akan mandi, mencuci dan buang air. Pada tahap selanjutnya PKS, bersama warga dan relawan akan terus melanjutkan tahapan berikutnya agar rumah Bu Tini bisa lebih aman dan nyaman.

Mari wujudkan impian Bu Tini dan keluarganya untuk bisa mendapat rumah berlindung yang aman dan nyaman di hari tuanya. Bu Tini masih harus dibantu oleh kita semua agar beliau dan keluarganya terbebas dari menahan hajat di malam hari dan tidak kehujanan di dalam rumahnya.

Abu Haniyya

Relawan PKS Kota Bogor