Pernah Jadi Pedagang Kaki Lima, Legislator PKS Lampung Ajak PKL Bangkit Bersama

Gisting -- Anggota DPRD Fraksi PKS Provinsi Lampung Heni Susilo membersamai pedagang kaki lima (PKL) yang tergabung dalam Komunitas UMKM dalam kegiatan Serap Aspirasi di Aula Serumpun Padi Kutadalom, Gisting, Ahad (21/02/2021).

Heni Susilo juga pernah menjadi pedagang kaki lima pada tahun 1998-2004 di perempat Polsek lama Sukarame Bandar Lampung, dilanjutkan ke Gisting Atas, juga Gisting Tanggamus sebagai pedagang martabak manis. Dia memiliki rasa tanggung jawab untuk membersamai para pedagang kaki lima, dimana hal ini selaras dengan tagline PKS sebagai pelayan rakyat untuk tetap bertahan dan bangkit di era pandemi.

"Membersamai mereka memberikan semangat bagi saya sendiri yang juga pernah menjadi pedagang kaki lima seperti mereka," kata Heni.

Menurutnya UMKM seperti pedagang kaki lima ini harus terus diedukasi, diberdayakan, dan didampingi dengan baik tentang berbagai hal sesuai dengan core business nya.

"Ini sangat bersesuaian dengan amanat Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan UMKM. Khususnya pasal 3 ayat 2," tutur Heni.

Perlindungan dan pemberdayaan UMKM bertujuan:

a. Untuk mewujudkan dan menumbuhkan kewirausahaan UMKM yang tangguh dan mandiri sehingga menjadi kekuatan ekonomi rakyat dan berakar dalam masyarakat
b. Menciptakan iklim usaha yang kondusif pada berbagai tingkatan pemerintahan agar UMKM dapat berdaya saing dalam dan luar negeri
c. Meningkatkan akses-akses dari pelaku UMKM terhadap sumber-sumber daya yang bersifat produktif
d. Mengembangkan produk unggulan daerah berbasis sumber daya lokal

"Pendampingan dan edukasi bagi UMKM pedagang kaki lima ini penting dilakukan, terkait makanan yang sehat, bersih, dan juga pengelolaan usahanya bagi yang PKL makanan," ungkap Wakil Ketua Fraksi PKS Lampung ini.

PKL sebagai salah satu penggerak ekonomi masyarakat, pembinaannya perlu dilakukan secara berkelanjutan terutama terkait dengan pengelolaan usaha agar mampu berkembang menjadi lebih baik melalui inovasi yang sesuai dengan tantangan saat ini.

"Sebagai penggerak ekonomi di masyarakat UMKM pedagang kaki lima ini juga perlu pendampingan terkait manajemen usaha mereka agar dapat berkembang lagi, dengan inovasi-inovasi yang ada saat ini," lanjut Heni.

Sebagai gambaran, UMKM di Lampung berdasarkan data Dinas Koperasi UKM, per 31 Desember 2017 berjumlah 157.922.

"Dari jumlah itu, yang ada di Tanggamus sebanyak 5.773. Dan saya yakin sebagiannya adalah PKL yang harus punya kesempatan naik kelas," pungkas Heni.