Perempuan Pelopor Kebaikan untuk Kemajuan Ummat dan Bangsa

Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPW PKS Banten Muny Yuliarni
Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPW PKS Banten Muny Yuliarni

Allah menciptakan manusia baik laki-laki maupun perempuan dan mewariskan bumi kepadanya agar manusia dapat hidup dengan aman ,damai dan sejahtera. Sepanjang sejarah peradaban, keberadaan dan kontribusi perempuan merupakan pilar yang mengokohkan tegaknya nilai dan sendi-sendi kehidupan masyarakat yang diliputi kebenaran, kebaikan serta keadilan untuk kemajuan bangsa dan masyarakatnya. Perempuan baik sebagai istri maupun ibu telah melahirkan generasi bangsa yang unggul , religius,punya daya tahan, kreatif ,peduli dengan lingkungan, mandiri dan karakter positif lainnya. Karena ditangan ibulah pertama kali sentuhan pendidikan anak didapatkan. “Al Ummu Madrosatul Uulaa” Ibu adalah pendidik yang pertama .

Dibulan April ini, semua pasti akan teringat perjuangan RA Kartini dalam memajukan perempuan pada masanya yang masih terkungkung dengan budayanya. Selain RA Kartini sebenarnya masih banyak tokoh perempuan Indonesia dengan kepeloporannya seperti Rohanna Kudus sebagai jurnalis perempuan pertama yang berhasil mendirikan Sekolah Kerajinan Amal Setia dan memimpin surat kabar Perempuan Bergerak. Laksamana Malahayati, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika , Cut Nyak Meutia tercatat sebagai tokoh perempuan yang memberikan andil besar dalam memajukan kaum perempuan dan perjuangan bangsanya. Jauh sebelum RA Kartini lahir, Islam sebenarnya telah menempatkan perempuan pada posisi yang sangat tinggi dan mulia. Tinta emas telah ditorehkan oleh perempuan dalam membangun peradaban Islam. Aisyah ra istri Rosulullah SAW adalah dikenal sebagai seorang yang sangat cerdas, meriwayatkan banyak hadits , sumber rujukan ilmu bagi para sahabat , mengetahui ilmu kedokteran (pengobatan) sampai memimpin peperangan. Khadijah tidak kalah sumbangsihnya dalam memajukan dakwah Islam. Beliau mengorbankan seluruh hartanya untuk kemajuan dakwah dan menjadi pendamping Rosulullah SAW. Beliau juga memberikan dukungan secara total dalam penyebaran risalah Islam saat kebanyakan masyarakat quroisy masih menolak menerima seruan tauhid.


Kita meyakini bahwa kaum perempuan sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa atau masyarakatnya, karena 50 persen masyarakat terdiri dari perempuan dan perempuanlah yang mendidik seluruh generasi. Oleh karena itu sangat urgen apabila bangsa kita ingin maju maka tidak boleh melupakan dan bahkan harus mendorong kepeloporan perempuan dalam kebaikan. Kepeloporan perempuan sebagai individu, kepeloporan perempuan dalam keluarga maupun kepeloporan perempuan dalam sosial masyarakatnya menjadi faktor dominan dalam kemajuan bangsa dan masyarakat. Beberapa ruang lingkup yang dapat dilakukan oleh perempuan dalam kepeloporannya di tengah masyarakat :
a. Pendidikan dan Sosial
Pendidikan menjadi penting karena dari sinilah tumbuhnya kesadaran akan berbagai hal. Perempuan dapat berkarya dengan menjadi guru yang terbaik di sekolah sekolah formal maupun informal, seperti dalam lingkungan masyarakat dengan membentuk majelis ta’lim, mengadakan kajian dan seminar , penelitian dan masih banyak lainnya.Membuka pendidikan non formal untuk usia anak-anak sampai dengan usia tua sehingga kesempatan terbuka luas dalam mencerdaskan bangsa seperti mendirikan Paud, TBM, Perpustakaan masyarakat, taman bacaan dan lainnya. Permasalahan pendidikan yang makin komplek sekarang seperti kekerasan terhadap anak, eksploitasi anak, pornografi, penyimpangan perilaku anak, derasnya arus informasi dan kebebasan melalui media dan gadget bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah akan tetapi menjadi tanggungjawab seluruh stakeholder yang ada dari keluarga, masyarakat, pemerintah, pihak swasta dan perempuan adalah pemegang saham terbesarnya.

Masalah sosial juga merupakan hal yang harus mendapatkan perhatian dan sangat cocok dengan karakter dasar perempuan yang lembut, penyayang dan empati. Kepedulian terhadap berbagai permasalahan sosial yang timbul dilingkungannya mesti di tangani secara komprehensif agar permasalahan sosial ini dapat dipecahkan dengan secara bertahap dan berkesinambungan sampai ke akarnya tidak dengan ‘hit and run’. Sebagai contoh penanganan terhadap masalah narkoba tidak hanya bisa diselesaikan oleh penegak hukum dengan menangkap pelaku maupun pengedar, tetapi juga mesti disentuh terapi terhadap pemakai dan edukasi keluarga agar seluruh anggotanya tidak terkena narkoba serta kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba. Perempuan dapat mengambil peran kepeloporan di dalam rumahnya dengan menjadi istri atau ibu yang senantiasa tanggap dan peduli dengan pengasuhan karena kasus-kasus narkoba salah satu sebabnya adalah adanya ketidakharmonisan keluarga atau pelarian anak / suami ketika menghadapi masalah. Kepeloporan dalam masyarakat dengan upaya penyadaran akan bahaya narkoba serta konsep parenting dan harmonisasi suami istri. Permasalahan sosial seperti penanganan dan bantuan terhadap yatim dan dhuafa , para janda dan keluarga ekonomi tidak mampu dengan mengoptimalkan ZIS, dana ta’awun yang ada di masyarakat yang dapat dikumpulkan melalui perkumpulan ta’lim, arisan ibu-ibu, PKK RT,RW sd tingkat diatasnya dan kegiatan sosial lainnya yang sangat familiar dengan aktifitas perempuan sehari-hari selain dengan membentuk yayasan khusus sosial. Masalah sosial lainnya seperti permasalahan anak jalanan, pengemis ,pengamen, gelandangan juga membuka kesempatan sangat luas untuk andil perempuan didalamnya. Permasalahan pergaulan bebas,tindak asusila sampai kepada permasalahan sosial yang sangat merendahkan kaum perempuan seperti wanita PSK, penghibur dan sejenisnya perlu sentuhan perempuan untuk penyadarannya.

b. Ekonomi
Permasalahan utama di negara berkembang seperti Indonesia adalah masalah ekonomi. Rendahnya tingkat penghasilan keluarga disertai minimnya skill menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu perempuan selain melaksanakan tugas asasinya di dalam keluarga juga diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga. Kepeloporan perempuan dalam bidang ekonomi dapat dilakukan dengan membangun jiwa enterpreuner dan membangun wadah ekonomi seperti koperasi untuk bersama-sama saling membantu baik modal, tenaga maupun jaringan sehingga keterbatasan individu bisa ditopang anggota yang lain yang memiliki kelebihan. Konsep koperasi sebagai ekonomi kerakyatan sangat cocok digunakan untuk wadah pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi. Sebagai contoh Sukmariyah ,seorang perempuan Banten yang mendapatkan penghargaan Danamon Social Enterpreuner karena membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan pekerjaan dengan awalnya melatih menjahit kemudian diberikan modal untuk membeli mesin jahit melalui pendirian koperasi. Di daerah Bogor ada seorang aktivis perempuan bernama Tatiek Kencananiati yang dapat menyulap sebuah desa Tegalwaru menjadi desa dengan berbagi macam produk UMKM dan menjadi desawisata.

c. Kesehatan dan Lingkungan
Kepeloporan perempuan dalam bidang Kesehatan dan lingkungan terutama terkait kesehatan reproduksi dan anak ini sangat penting. Masyarakat di desa terutama, sangat terbantu dengan adanya bidan yang bekerja di pelosok penjuru desa yang dulunya hanya mengenal persalinan lewat cara tradisional sehingga masyarakat semakin mengerti bagaimana penanganan kesehatan yan baik. Hal itu juga bisa dilakukan dengan mendirikan LSM Kesehatan dengan penyuluhan masalah kesehatan agar gaya hidup orang menjadi lebih sehat melalui ta’lim , arisan, PKK atau seminar dan perkumpulan lainnya. Aktif sebagai kader posyandu juga merupakan kepeloporan perempuan dalam bidang kesehatan yang memantau serta melayani perkembangan balita secara sukarela.

Kemudian perempuan yang aktif mengkampanyekan “Go Green” dan kepeduliannya terhadap permasalahan Lingkungan seperti Walikota Surabaya Ibu Tri Risma Harini dan WalikotaTangsel Ibu Airin Rahmi Diany. Adanya bank sampah seperti di daerah Depok, sudah menjadi program pemerintah untuk mengatasi masalah menumpuknya sampah dengan keterlibatan masyarakat dalam hal ini adalah perempuan sebagai pelopornya.

d. Politik
Berbicara masalah kepeloporan perempuan dalam bidang politik bukan hanya sebatas terpilihnya perempuan sebagai anggota legislatif atau duduk di jabatan eksekutif . Tetapi yang lebih mendasar adalah bagaimana kaum perempuan memiliki kepedulian terhadap persoalan yang menimpa ummat dan bangsa serta andil dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Oleh karena itu pendidikan politik terhadap perempuan merupakan hal yang utama dan ini dapat dilakukan dalam skup keluarga atau masyarakat. Sebagian masyarakat yang ‘alergi’ terhadap politik harus tercerahkan dengan upaya penyadaran bahwa ketika perempuan tidak peduli dengan politik maka dia akan dipimpin oleh pemimpin yang tidak peduli dengan masyarakatnya. Pencerahan dan pendidikan politik terhadap perempuan dapat menghilangkan atau minimal mengurangi sikap pragmatisme para pemilih perempuan ketika memilih calon pemimpin , tidak hanya berdasarkan pertimbangan siapa yang memberi amplop yang dipilih tetapi sudah mempertimbangkan visi dan misi kepemimpinannya kedepan. Dan tentunya di dalam keluarga , pendidikan politik menjadi hal yang efektif dilakukan oleh perempuan karena disanalah muara seluruh sikap dan pola pikir setiap anak bangsa dibentuk. Perempuan dapat menjadi pelopor gerakan perubahan yangmenyadarkan arti pentingnya suara perempuan untuk sebuah perubahan.

Setidaknya empat ruang lingkup inilah yang dapat dilakukan perempuan untuk menjadi pelopor kebaikan ditengah masyarakatnya. Lantas darimanakah harus kita mulai? Mulailah dari yang paling mudah, paling bisa dan paling mungkin kita lakukan. Mulailah dari saat ini, jangan menunggu esok hari. Dan apa yang menjadikan jiwa kepelopoaran itu muncul atau tumbuh? Pertama Nilai-nilai yang kuat dalam agama karena agama akan selalu memotivasi pengikutnya untuk senantiasa berbuat kebajikan. Kedua Menyadari peran sosial di masyarakat yang sangat dibutuhkan. Ketiga, kemauan yang kuat karena tanpa kemauan sesuatu yang mudahpun tidak akan dilakukan. Keempat Jiwa peduli dan kepekaan akan orang disekitarnya. Kelima Contoh nyata dalam kehidupan yang bisa menginspirasi para perempuan lain, dan yang ke enam senantiasa mengasah diri untuk lebih baik agar dirinya mampu memecahkan problema masyarakat dan tuntutan yang harus dipenuhi.

Apabila peran kepeloporan ini dilakukan oleh sebagian besar perempuan maka niscaya permasalahan masyarakat akan bisa diselesaikan dan terciptalah kehidupan masyarakat yang aman, damai serta sejahtera .

Sehingga apa yang disampaikan Rosulullah saw menjadi benar adanya “Wanita adalah tiang negara, apabila (wanita) baik, maka baiklah negara dan apabila wanita itu rusak maka rusaklah negara itu”. Wallohu’alam Bishowab

Penulis Adalah : Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPW PKS Banten Muny Yuliarni