Mengintip Halal bi Halal PKS Papua
Papua (18/7) - Dalam rangka untuk menyambungkan tali silaturahim dan untuk saling memaafkan, DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Papua menggelar acara halal bi halal.
Ketua DPW PKS Papua Kusmanto mengatakan bahwa kegiatan halal bi halal ini akan memberikan kesempatan pengurus dan kader PKS yang belum bertemu saat Idul Fitri, bisa saling bertemu untuk bersilaturahim dan saling memaafkan.
“Meskipun saat ini ada media sosial untuk menyampaikan ucapan selamat dan saling bermaafan, namun jangan sampai ia mengurangi kesempatan kita untuk saling bersilaturahim, untuk menyambungkan tali kasih sayang dengan saling mengunjungi,” harap Kusmanto di Ballroom Hotel Sahid Papua, Ahad (17/7).
Sebagai contoh, kata Kusmanto, ada saudaranya si A meninggal dunia, namun karena sudah merasa menyampaikan ucapan duka lewat media sosial, si B merasa tidak perlu lagi datang padahal rumahnya dekat ke rumah duka.
“Padahal dengan kita datang ke rumahnya akan bisa mengokohkan hubungan kasih sayang, lebih bisa bersatu padu, dan bahkan persatuan kita akan makin kokoh,” lanjut Kusmanto yang juga aleg DPR Papua ini.
Sementara itu, Wakil Ketua DPP PKS Wilayah Dakwah Indonesia Timur Wajdi Rahman mengatakan bahwa halal bi halal seperti ini mengindikasikan bahwa kita dalam mewujudkan nilai-nilai kebaikan memerlukan adanya sinergi dan kerja sama dengan orang lain, tidak bisa sendirian.
“Bayangkan Nabi Muhammad Saw. dalam berdakwah dengan membentuk jamaah membutuhkan teman, mencari orang-orang terbaik yang akan membantunya dalam dakwahnya,” ungkap Wajdi.
Lebih lanjut Wajdi mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah manusia sama seperti kita tidak mungkin menanggung beban dakwah kecuali dibantu orang-orang di sekitarnya yang punya kualifikasi sebagai orang-orang terbaik dalam hal komitmen dakwahnya. Apakah Muhammad sang Rasul bisa berdakwah dengan cukup sendiri saja? Tentu saja bisa karena ada Allah SWT. Namun, Allah tidak membiarkannya sendirian, lalu mengutus sahabat-sahabat terbaik untuk menyukseskan dakwahnya.
Sementara itu, Ust Sudarmo dalam hikmah halal bi halalnya menyatakan bahwa setelah berpuasa Ramadhan selama satu bulan umat Islam mendapat gelar takwa.
“Ada seorang dosen yang merobek kertas seorang mahasiswa demi melihat mahasiswa itu salah menuliskan gelar sang dosen, maka tidak layak bagi umat Islam yang baru saja mendapat gelar takwa lalu mengabaikannya begitu saja gelarnya. Begitu 1 Syawal, kita balas dendam, yang tadinya suka mabuk kembali mabuk, yang tadinya judi kembali lagi berjudi. Semoga ini tidak terjadi lagi,” jelas Ust Sudarmo.
Tugas kita selanjutnya, kata Ustadz Sudarmo, adalah memelihara ketakwaan kita itu dengan berbagai sarana yang telah Allah SWT sediakan seperti melalui ibadah wajib dan juga dengan saling menasehati kepada kebenaran dan kesabaran melalui hubungan silaturahim kita.
“Selama Ramadhan kita diberikan banyak sarana silaturahim, dari mulai shalat 5 waktu berjamaah, shalat Tarawih. Paling tidak, kalau tidak semua jamaah, ada beberapa anggota jamaah yang kemudian jadi kita kenal. Kita upayakan tindak lanjuti setelah Ramadhan dengan mensilaturahiminya, semoga mereka bisa bersama-sama kita berjuang di jalan Allah di tanah Papua ini,” sambung Ust. Sudarmo.
Lebih lanjut, Ustadz Sudarmo mengingatkan Firman Allah dalam Surat Al-Anfal: 63.
“Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.” (Al-Anfal: 63)
“Persatuan umat takkan berhasil karena faktor material semata, tetapi persatuan itu akan tercapai manakala hati-hati manusia itu kita pautkan kepada Allah SWT,” pungkas Ust. Sudarmo.
Kegiatan halal bi halal ini dihadiri oleh para pengurus, kader dan simpatisan PKS dari Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom.