Marak Terjadi Tawuran, Pemprov DKI Harus Serius Lakukan Pembinaan

JAKARTA (2/12) – Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta bidang Kesejahteraan Rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tubagus Arif menyayangkan terjadinya penembakan terhadap remaja di Johar Baru, Jakarta Pusat saat terjadi tawuran yang mengakibatkan remaja tersebut meninggal dunia beberapa hari lalu. Menurut Tubagus, hal ini terjadi karena selama ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kurang dalam melakukan pembinaan terhadap pemuda dan remaja di wilayah tersebut.

Penduduk di Johar Baru, menurut Tubagus, mayoritas berusia 15 hingga 35 tahun. Usia tersebut merupakan usia yang sangat produktif. Namun jika tidak dibina dengan baik para pemuda dan remaja justru bisa melakukan hal-hal yang negatif. “Terbukti dengan terjadinya penembakan, saat terjadi tawuran antar warga di Johar,” ujar politisi PKS dari daerah pemilihan Jakarta Utara ini.

Sebagai salah satu wilayah terpadat di Jakarta, Johar merupakan wilayah yang rentan konflik. Apalagi kondisi masyarakat di wilayah tersebut mayoritas merupakan masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. “Johar itu sangat padat dan mayoritas penduduknya menengah ke bawah jadi sangat rentan konflik,” ujar Tubagus di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (1/12).

Tubagus berharap, Pemprov DKI Jakarta, dalam hal ini pihak Kecamatan terkait dapat melakukan pembinaan kepada pemuda dan remaja di Johar Baru agar bisa lebih terarah dan produktif. “Pemprov harus aktif, Kecamatan buatkan program pembinaan pemuda dan remaja di Johar supaya mereka sibuk bekerja dan tidak tawuran lagi,” pungkasnya.

Keterangan Foto: Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta bidang Kesejahteraan Rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tubagus Arif.

 

Sumber: Humas Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta