Mantan Anggota GAM hingga Penyandang Tunanetra Isi Kampanye di Aceh
Banda Aceh (25/3) – Kampanye rapat umum yang dilaksanakan oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aceh menghadirkan beberapa tokoh penting dan kalangan dari Aceh. Mereka adalah dua Anggota DPR RI Muhammad Nasir Jamil dan Raihan Iskandar, mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sekaligus mantan wakil bupati Aceh Jaya Zamzami Arani, serta hadir pula Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Banda Aceh Syarifuddin dan sekitar 70 penyandang disabilitas.
Anggota DPR RI Muhammad Nasir Jamil menyampaikan isu perdamaian di Aceh dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Aceh. Kepada pelaku kekerasan dan teror di Aceh, Nasir menyerukan untuk meninggalkan Aceh dan mencari bumi lain saja.
“Pemilu yang berlangsung dengan aman dan damai akan menghasilkan calon-calon wakil rakyat yang berkualitas, sebab masyarakat memilih sesuai dengan hati nurani dan tanpa ada intimidasi. Intimidasi dan menakut-nakuti rakyat hingga rakyat menjadi takut dan memilih tidak sesuai dengan keasadaran, maka itu adalah musuh kita bersama,” paparnya pada lokasi kampanye di Stadion Lampineung, Banda Aceh.
Selain berharap tidak ada lagi pihak yang mengusik perdamaian Aceh hanya untuk kepentingan politik, Nasir juga menyerukan kepada calon legislatif PKS untuk Dewan Perwakilan Rakyat Kota/Kabupaten (DPRK), Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), dan DPR RI untuk benar-benar menjaga mendengarkan aspirasi rakyat, karena Nasir melihat kondisi Aceh belum seperti yang diharapkan dan masyarakat Aceh masih belum sejahtera, meskipun banyak dana yang tersedia di Aceh.
“Orang miskin masih banyak. Rumah tidak layak huni masih banyak. Itu artinya uang yang diberikan ke Aceh belum menyejahtrakan rakyat Aceh!” ungkap Nasir. Secara lebih spesifik, Legislator Senayan ini mengangkat isu masyarakat desa di Aceh. “Kita lihat desa-desa masih memprihatikan. Kita harus tumbuhkan perekonomian masyarakat desa. Tugas anggota dewan dari PKS untuk menghidupkan kembali koperasi-koperasi unit desa agar perekonomian di desa bisa lebih baik,” lanjutnya.
Bergerilya dari Hutan hingga ke Senayan
Mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Zamzami Arani juga turut hadir dalam kampanye PKS Aceh. Zamzami memaparkan sejumlah alasannya bersedia dijadikan calon anggota legislatif dari PKS untuk DPR RI.
Zamzami mengaku dia bukan kader maupun pengurus PKS, namun dia tertarik kepada PKS, karena ingin membalas jasa kader PKS yang setia membantu rakyat Aceh, khususnya pasca-tsunami 2004 silam, selain karena PKS juga konsisten memperjuangkan syariat Islam di Aceh dan nilai-nilai universal Islam di tingkat nasional.
“Saya tidak melihat ada dari partai lain yang bersusah-suah payah mengangkat mayat-mayat rakyat Aceh ketika tsunami lalu. Bahkan saat pemerintah belum turun, kader PKS sudah di lapangan,” ungkap pria yang akrab disebut sebagai Abu Tausi ini.
“Abu Tausi berjuang demi kesejahtraan rakyat Aceh siap mempertaruhkan nyawa saat bergelirya di hutan-hutan. Abu Tausi siap melanjutkan gelirya ke Senayan melalui PKS,” ungkap calon legislator PKS dari daerah pemilihan (dapil) satu Aceh.
Penyandang Tunanetra Siap Tuntut Caleg PKS Aceh
Sekitar 70 massa tuna netra dan penyandang disabilitas menghadiri kampanye ini. DPW PKS Aceh memberikan kesempatan kepada perwakilan dari mereka untuk maju ke atas panggung dan mengisi orasi bersama dua Anggota DPR RI, Nasir Jamil dan Raihan Iskandar.
Ketua Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Banda Aceh Syarifuddin mewakili penyandang disabilitas untuk menyampaikan orasi. “Kami datang atas keinginan sendiri. Tidak ada yang memaksa dan tidak ada yang ajak. Buktinya, tidak ada di antara kami yang pakai baju PKS,” selorohnya yang mengundang tawa ribuan massa di Stadion Lampineung.
Syarifuddin mengaku siap mendukung PKS dan caleg-calegnya agar bisa memenangkan Pemilu Legislatif 2014 mendatang. Dia akan memastikan caleg PKS memenuhi janjinya, jika terpilih sebagai anggota legislatif. “Kalau tidak bisa diwujudkan janji-janjinya, saya akan menuntut caleg-caleg PKS mundur dari jabatannya,” ungkapnya yang disambut riuh massa.