Legislator PKS Morowali Utara Soroti Kebebasan Beribadah di PT GNI

Jakarta-- Anggota Legislatif DPRD Kabupaten Morowali Utara Fraksi PKS Yanto Baoli menyoroti kebebasan beribadah para pekerja di PT GNI, Kabupaten Morowali Utara. 

Hal ini disampaikan dalam Webinar bertajuk Alarm Dampak Cipta Kerja yang digelar oleh Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS, Selasa (24/1/2023). 

"Saya menyarankan pemilik perusahaan itu paling tidak, saya kader PKS yang Nasrani ini menyoroti ada ibadah-ibadah rutinitas yang dibuat di sana sehingga barangkali membuat nyaman ada kehadiran Tuhan yang hadir di tempat itu kemudian juga saudara-saudara kami yang muslim ada mental spiritual di situ mungkin ada pembangunan rumah ibadah mungkin masjid dibangun, gereja dibangun," ucap Yanto. 

"Dan seluruh karyawan jam salat harus salat dan ibadah hari Minggu pergi semua ke gereja yang Nasrani seperti harapan saya sebagai seorang kader partai dakwah yang ada di Kabupaten Morowali Utara," lanjutnya. 

Selain itu Yanto menyebut peristiwa bentrokan berdarah di PT GNI diakibatkan perusahaan yang tidak taat dengan peraturan yang berlaku, ia juga meminta agar pihak perusahaan lebih terbuka kepada publik. 

PT GNI lebih membuka diri dalam hal ini perusahaan kalau saya mau mengatakan masalah yang timbul itu adalah akibat kurang patuh terhadap peraturan yang berlaku, contoh saja APD yang wajib bagi pekerja mereka abaikan itu yang mengakibatkan bom waktu itu sendiri meledak atau sehingga persoalan itu bisa terjadi," kata dia. 

Yanti juga menyebut sulitnya mengakses informasi terkait perusahaan yang bergerak di pertambangan itu, ia mengaku sebagai anggota DPRD dipersulit untuk masuk ke wilayah perusahaan. 

"Kami sebagai wakil rakyat masuk ke GNI atau periode kedua ini di tahun 2019 tahun 2020 setelah diresmikan itu itu sulit sekali akses masuk ke dalam penjagaan begitu ketat kami sebagai wakil rakyat betapa susahnya untuk masuk dalam hal ini Insan pers itu juga sulit masuk ke sana untuk mencari informasi," beber Yanto. 

Sebelumnya, terjadi kerusuhan antar karyawan PT GNI pada 14 Januari 2023 lalu yang mengakibatkan tewasnya satu orang pekerja lokal dan satu orang pegawai Tiongkok. Kericuhan tersebut bermula pada saat sejumlah pekerja yang melakukan aksi unjuk rasa damai yang menuntut hak-hak mereka. 

Namun, terjadi friksi antara peserta aksi dengan pekerja asing sehingga kericuhan tidak dapat terhindari. Dalam kerusuhan tersebut juga terjadi pembakaran sejumlah titik dan mengakibatkan dua orang meninggal dunia.