Lalai Atasi Gelombang Covid-19 Delta, Ketua DPP PKS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III Anjlok

dok: Alris/PKSFoto
dok: Alris/PKSFoto

Jakarta -- Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati menyebut pertumbuhan anjlok dari sebelumnya Kuartal II-2021 di angka 7,07 persen menjadi 3,51 persen karena masuknya varian delta yang tidak diantisipasi pemerintah.

"Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2021 mencapai 3,51 persen secara year on year (yoy). Angka ini jauh dibawah prediksi pemerintah yang menyebut angka 4,5 persen, ekspektasi pemerintah ketinggian," katanya di Jakarta, Senin (08/11/2021).

Anggota DPR RI ini menyebut bahwa dampak kegagalan Pemerintah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 gelombang ke II atau varian delta pada periode Juli-September 2021, sehingga Pemerintah menetapkan PPKM Darurat yang menghambat dan menghentikan mobilitas masyarakat. Hal ini terlihat dari negatif pertumbuhan transportasi dan akomodasi.

Menurut Anis penurunan juga dapat terlihat jelas pada jebloknya konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2021 yang turun ke angka 1,03 dari sebelumnya 5,96 di kuartal II.

"Padahal konsumsi rumah tangga sebagai penyumbang terbesar distribusi ekonomi Indonesia," ucap Anis.

Menurut anggota komisi XI DPR RI ini kebijakan fiskal pemerintah di tengah pandemi tidak efektif, ini tergambar dengan rendahnya konsumsi pemerintah di kuartal III 2021 yakni hanya sebesar 0,66 persen saja.

"Harusnya konsumsi pemerintah bisa menolong tapi faktanya berbeda, konsumsi pemerintah pada kuartal II 2021 sebesar 8,03, tapi justru kuartal III nya turun drastis menjadi 0,66 disaat perekonomian perlu didorong pemerintah," ujar dia.

Wakil Ketua BAKN DPR RI ini mengingatkan pemerintah harus konsisten dalam menghadapi pandemi yang masih belum ada kepastian kapan berakhir.

"Karena untuk mengerakan perekonomian agar bertumbuh ialah dengan menjaga tren penurunan kasus Covid-19 sehingga daya beli kembali pulih dan konsumsi rumah tangga kembali normal, selain itu pemerintah perlu mendorong dari sisi batuan sosial dan PEN yang tepat sasaran agar memiliki multiplayer efek yang baik," tutur Anis.

Menurut Anis perekonomian nasional masih diselamatkan dengan tingginya harga komoditas, sehingga nilai ekspor pada Triwulan III-2021 cukup tinggi.

"Sebenarnya pertumbuhan ekonomi Triwulan III-2021 belum mencerminkan usaha dan kebijakan Pemerintah dalam mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, tapi lebih banyak dipicu oleh kondisi eksternal," pungkas Anis.