Konsep Kota Cerdas Bukan Hanya Terkait Teknologi

TANGERANG (25/9) – Saat ini pembangunan kota di Indonesia menuju ke arah smart city (kota cerdas). Namun, Pemerintah dinilai masih menganggap kota cerdas sebatas kota yang memiliki konektivitas tinggi dengan teknologi.

“Kota cerdas atau smart city bukan hanya sekedar terkait dengan teknologi informasi atau tersedianya jaringan internet/WIFI di setiap ruang publik,” kata Anggota DPRD Kota Tangerang Hilmi Fuad di Tangerang, Jumat (25/9).

Hilmi menjelaskan kota cerdas merupakan kemampuan kota untuk dapat melayani kebutuhan public. Kota cerdas memiliki karakter efektif dan efisien dalam memenuhi kebutuhan masyarakatnya yang terintegrasi dengan teknologi informasi.

“Keberhasilan pengelolaan sebuah kota diawali dari bagaimana pemerintah tersebut dapat memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya, seperti kesehatan, pendidikan, dan sarana prasarana,” jelas Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Menurut Hilmi, apabila tiga kebutuhan dasar masyarakat tersebut sudah terintegrasi dengan teknologi informasi dan mampu memangkas birokrasi, maka akan terjadi pelayanan publik yang efektif dan efisien.

Hilmi menyayangkan saat ini Kota Tangerang masih belum layak dikategorikan sebagai kota cerdas. “Kota Tangerang belum layak dikategorikan sebagai kota cerdas. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan kesehatan belum mampu diintegrasikan dengan IT,” terangnya.

Selain itu, lanjut mantan calon wakil wali Kota Tangerang itu, masih banyak masyarakat yang mengeluhkan pelayanan kesehatan, pendidikan, serta sarana prasarana karena kurangnya informasi. Ia menyontohkan di beberapa rumah sakit secara real time seharusnya terdapat ruang perawatan yang kosong, sehingga masyarakat tidak perlu mendatangi satu persatu rumah sakit.

“Sedangkan di bidang pendidikan, seharusnya masyarakat mudah mengakses informasi prosedur penerimaan siswa baru. Akses informasi terkait program sekolah yang ada di Kota Tangerang, aktivitas rutin di sekolah, dapat diketahui oleh orangtua tanpa harus datang ke sekolah,”terangnya.

Selain itu, masih menurut Hilmi, terkait sarana prasarana semestinya kemacetan bisa terurai dengan bantuan integrasi IT, seperti traffic light sensor tehadap kepadatan lalu lintas. Hilmi berharap kedepan Pemerintah Kota Tangerang mempunyai parameter yang jelas untuk mampu menjadikan Kota Tangerang sebagai kota cerdas.

Ilustrasi: Dudi Iskandar (Relawan PKS Foto)