Habib Salim Segaf Aljufri: Sumbangsih Guru Tua Perkokoh NKRI

Palu -- Ulama besar sekaligus Pendiri Perguruan Islam Al Khairat Sayyid Idrus bin Salim Aljufri genap wafat 50 tahun yang lampau. Tetapi hingga kini peninggalan besar Al Khairat dan buah pemikiran ulama yang dikenal dengan sebutan Guru Tua itu masih terus digunakan.

Cucu Guru Tua Sayyid Idrus bin Salim Aljufri Al Habib Salim Segaf Al Jufri mengatakan, haul ke-50 atau haul emas Guru Tua tahun ini terasa istimewa. Sebab, ajaran Sayyid Idrus bin Salim Aljufri terbukti turut menjaga marwah dan tegaknya NKRI.

"Guru Tua mengajarkan kepada kita untuk mensyukuri kemerdekaan NKRI dan itu dibuktikan dengan mengisi kemerdakaan ini di bidang pendidikan Agama dengan menyiapkan generasi muda yang memiliki kecerdasan intelektual spiritual dan emosional. Beliau mengingatkan pemimpin bangsa saat itu agar kesyukuran dibuktikan dengan berbuat yang terbaik untuk seluruh anak bangsa serta membuat syair kesyukuran sesaat usai proklamasi kemerdekaan," ujar Habib Salim Segaf Aljufri usai Haul Emas ke-50 Guru Tua Sayyid Idrus bin Salim Segaf di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (30/6/2018).

Menurut beberapa literatur juga, Sayyid Idrus Aljufri mengukuhkan usulan kepada KH Hasyim Asy'ari agar bendera nasional Indonesia usai merdeka adalah merah putih seperti yang dipakai dalam sejarah Indonesia sebelum kemerdekaan.

Selain itu, warisan besar Sayyid Idrus bin Salim Aljufri bagi bangsa ini adalah pendirian lembaga pendidikan Islam Al Khairat yang mengimplementasikan tujuan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ketua Majelis Syuro PKS ini menyebut Haul Emas Guru Tua yang turut dihadiri Panglima TNI dan Kapolri yang me wakili Presiden Joko Widodo memiliki nuansa kebangsaan yang tinggi.

Semangat Islam Ahlusunah Wal Jamaah yang dibawa Guru Tua, papar Habib Salim, terbukti menjadi tulang punggung keislaman dan nasionalisme di Indonesia. "Jika saat ini kita menggaungkan Islam Washatiah, Guru Tua dan para ulama terdahulu sudah mengawalinya dengan pendekatan dakwah yang damai khususnya di wilayah Indonesia Timur," ujar menteri sosial RI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.