Gandeng Pakatan Harapan, PKS Sampaikan Persoalan TKI Ke Pemerintah Malaysia

Kunjungan PKS ke Pakatan Harapan (PH) di Kuala Lumpur, Malaysia, (6-7 September 2018) (dok Humas PKS)
Kunjungan PKS ke Pakatan Harapan (PH) di Kuala Lumpur, Malaysia, (6-7 September 2018) (dok Humas PKS)

Jakarta (09/10) -- Kerjasama yang dibangun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan partai-partai koalisi yang terhimpun dalam Pakatan Harapan (PH) di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 6-7 September lalu, rupanya mendapat respon positif.

Dato Shahruddin bin Md Salleh selaku Sekjen dari Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) juga turut memberikan apresiasi yang besar terkait kunjugan PKS, di sela-sela kesibukannya sebagai Timbalan Menteri (Deputy Minister) di Kementerian Wilayah. Ucapan terimakasih bahkan terlontar dari Sekjen Partai yang dipimpin oleh PM Mahathir Bin Muhamad tersebut pada delegasi PKS yang dipimpin oleh Farouk Abdullah Alwyni (FAA). Pria bersahaja ini bahkan berharap PKS dapat bekerja keras untuk tujuan utama yang ingin dicapai, yakni pemenangan pemilu 2019 di Indonesia.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, FAA yang juga selaku Kepala Biro Pelayanan Luar Negeri dan Diplomasi Publik DPP PKS sekaligus Caleg PKS yang mewakili Dapil DKI Jakarta 2 (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri), juga turut menyampaikan keresahannya terhadap permasalahan yang dialami oleh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia.

Beberapa usulan yang di sampaikan FAA kepada Timbalan Menteri tersebut di antaranya adalah agar pemerintah Malaysia dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat Indonesia yang telah tinggal di Malaysia selama puluhan tahun agar diberikan Permanent Resident Card atau Red Card. Di samping itu, pemerintah Malaysia di harapkan juga dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak Indonesia yang lahir dan besar di Malaysia untuk mendapatkan akses pendidikan.

Kepedulian FAA yang tinggi pada nasib WNI, khususnya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia juga disampaikan dalam momen penting tersebut. Dengan tegas FAA yang sering menjadi pembicara dan menulis tentang Keuangan Islam baik di Forum Lokal maupun internasional ini, menyampaikan persoalan-persoalan yang menyangkut penangkapan masyarakat Indonesia oleh pihak berwenang di Malaysia. FAA meminta agar WNI/TKI yang tersandung kasus hukum, ditindak secara lebih manusiawi.

Lagi-lagi gayung bersambut. Permasalahan-permasalahan yang disampaikan FAA kepada pihak Pakatan Harapan (PH) rupanya ditanggapi positif. Mereka berjanji akan menelusuri permasalahan dan menjadi koreksi bagi pemerintahan yang berkuasa di Malaysia pada saat ini.

Dengan demikian hubungan baik antara kedua negara yakni, Indonesia dan Malaysia diharapkan senantiasa terjaga dengan baik. Lebih dari itu, kemesraan hubungan dua negara ini diharapkan dapat berkembang menjadi hubungan yang saling menguntungkan di berbagai aspek. (nur ichsan/arief)

Sumber: Wartakota.tribunnews.com