Fraksi PKS DPRD Sumut Sampaikan Refleksi Akhir Tahun 2014
MEDAN (30/12) – Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas kasus penganiayaan asisten rumah tangga yang terjadi di Kota Medan pada Desember 2014. Hal ini disampaikan Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Sumut, Zulfikar, Selasa (30/12).
Dalam audiensi Fraksi PKS dengan pewarta di Gedung DPRD Provinsi Sumut, Jalan Imam Bonjol No.5 Kota Medan, Zulfikar menjelaskan beberapa persoalan hasil refleksi akhir tahun 2014. Fraksi PKS DPRD Sumut mendesak Pemprov menyelesaikan tapal batas Tobasa, Tapanuli Utara, Asahan, dan Batubara yang sudah meresahkan dan membingungkan masyarakat di daerah setempat.
“Selain tapal batas, kami juga mendorong Kapolda Sumut untuk meningkatkan kinerja institusinya dalam pengawasan dan pemberantasan peredaran narkoba di Sumut. Kami juga melihat lembaga pemasyarakatan (lapas) di Sumut sudah overload. Pemerintah perlu meninjau langsung terkait jumlah tahanan yang melebihi kapasitas,” jelas Zulfikar.
Terkait kesiapan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015, lanjut Zulfikar, DPRD Sumut menilai Pemda belum memiliki persiapan khusus. Hal ini terbukti 33 kabupaten/kota di Sumut, baru satu daerah yang mnejalankan program pendampingan dan memudahkan masyarakat dalam dunia usaha.
“Oleh karena itu, kami meminta Gubernur Sumut untuk memfasilitasi program “Gerakan Peduli Dunia Usaha 2015” dengan membentuk kepanitiaan yang didalamnya terdapat unsur SKPD terkait, seperti pertanian, perindustrian, perikanan, kelautan, perkebunan, peternakan, dan sebagainya. Selain itu kami juga memperhatikan kelangkaan elpiji tiga kilogram di Sumut. Gubernur perlu menugaskan aparat terkait untuk membentuk satuan tugas pengawasan elpiji. Sehingga, proses distribusi berjalan lebih lancar,” ujar Zulfikar.
Selain persoalan-persoalan tersebut, Fraksi PKS juga mendesah Pemprov Sumut untuk memperhatikan masalah infrastruktur dan pendapatan daerah. Tidak hanya Zulfikar, anggota dewan yang menerima kunjungan wartawan antara lain Sekretaris Fraksi PKS Khairul Anuwar, Bendahara Fraksi Satrya Yudha Wibowo, Anggota Fraksi PKS Ikrimah Hamidy, Burhanudin Siregar, dan Hidayah Herlina Gusti.