Fraksi PKS Banda Aceh Desak Penuntasan Masalah Air Bersih

ACEH (18/4) – Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Irwansyah berharap semua persoalan pelayanan air dapat segera dicarikan solusi dan diselesaikan. Hal tersebut ia ungkapkan ketika mendengar banyak keluhan masyarakat terkait pelayanan air bersih yang bersumber dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh pada Forum Diskusi Publik yang digelar Fraksi PKS-Gerindra DPRK Banda Aceh, Sabtu (18/04).

Banyak warga Banda Aceh yang hingga kini belum mendapatkan sambungan air bersih, sementara di lain pihak warga yang sudah menerima air bersih mengeluhkan kualitas air yang mereka terima. Belum lagi persoalan kebocoran air, tunggakan yang cukup tinggi dan pengaduan masyarakat yang tidak ditanggapi secara serius oleh pihak PDAM.

Irwansyah mengaku akan menugaskan Anggota Fraksi PKS di komisi B DPRK Banda Aceh untuk mengawal agar persoalan air bersih untuk warga kota dapat segera tuntas, termasuk memperjuangkan anggaran jika itu turut menjadi permasalahan. Apalagi saat ini Pemerintah Kota Banda Aceh sedang melakukan perekrutan Direktur PDAM yang baru. Ia meminta Walikota agar tidak salah memilih orang untuk ditempatkan sebagai Direktur PDAM.

“Keluhan tentang air bersih peringkat teratas dalam hal keluhan warga, makanya kita angkat tema ini agar semuanya bisa segera diselesaikan, apalagi ini momentum perekrutan Direktur PDAM yang baru, sehingga harus dimanfaatkan agar pimpinan baru harus mampu menjawab persoalan-persoalan yang disampaikan warga, makanya kita minta Walikota jangan salah pilih orang,” lanjut Irwansyah yang juga anggota komisi C DPRK Banda Aceh.

Meskipun demikian diakui politisi PKS itu, untuk menyelesaikan  persoalan PDAM tidak sebatas pergantian Direktur. Melainkan harus dibenahi seluruh manajemennya hingga ke level terbawah. Apalagi pihak DPRK mendapatkan informasi terkait kelebihan staf yang cukup banyak di kantor PDAM.

Irwansyah juga mengapresiasi keseriusan pemerintah kota Banda Aceh yang akan melakukan evaluasi tahunan terhadap kinerja manajemen PDAM yang baru nantinya. 

Sementara itu Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal yang hadir pada Focus Group Discussion (FGD) tersebut mengakui belum maksimalnya pelayanan air bersih di kota Banda Aceh. Menurutnya tingkat kebocoran air PDAM masih cukup tinggi, namun pihaknya masih mengupayakan pembenahan baik manajemen maupun sarana prasarana.

Ditempat yang sama Sekretaris Daerah Kota Banda Aceh, Bahagia menyebutkan proses seleksi Direktur PDAM sudah memasuki tahap wawancara dan menyisakan lima orang calon dari sembilan yang mendaftar.

Menurutnya pada wawancara hari pertama pihaknya meminta calon direktur untuk bisa menyelesaikan persoalan PDAM pada tahun pertama, dan akan terus dilakukan evaluasi setiap tahunnya.

“Pada wawancara kita buat komitmen, misalnya dalam satu tahun kebocoran yang selama ini mencapai 44 persen harus turun setidaknya menjadi 35 persen,” ujarnya. 

Sementara masyarakat yang hadir pada kegiatan tersebut mengapresiasi diskusi yang diselenggarakan Fraksi PKS DPRK Banda Aceh, pasalnya warga mengaku sudah berulangkali melakukan pengaduan ke PDAM namun tidak mendapatkan respon yang memuaskan.

Sumber: Fraksi PKS DPRK Kota Banda Aceh