Dr Salim: Pemimpin Harus Bisa Bangun Kepercayaan Rakyat kepada Negara

Ketua Majelis Syuro PKS Dr Salim Segaf Al Jufri bercengkrama dengan wartawan di Palu, Sulawesi Tengah (Donny/PKSFoto)
Ketua Majelis Syuro PKS Dr Salim Segaf Al Jufri bercengkrama dengan wartawan di Palu, Sulawesi Tengah (Donny/PKSFoto)

PALU -- Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr Salim Segaf Aljufri berpendapat seluruh rezim pemerintahan di Indonesia telah berjalan dengan baik.

Meski begitu, pasca reformasi menurutnya masih banyak hal yang perlu dievaluasi agar negara ini menuju perubahan yang lebih baik.

Salim menyebut, salahsatu yang perlu dilakukan pemimpin bangsa dimasa mendatang adalah membangun kepercayaan masyarakat terhadap negara.

Membangun kepercayaan itu dilakukan dengan cara menyelenggarakan pembangunan secara jujur dan adil. Kebijakan sepenuhnya diarahkan untuk kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Intinya membangun trush, kepercayaan pada masyarakat untuk sebuah perubahan,”kata Salim Segaf Aljufri dalam acara kongkow bersama jurnalis Palu, Jumat 14 Mei 2022 di Vila Sutan Raja Palu.

Pendapat Ketua Majelis Syura PKS ini ia kemukakan untuk menjawab pertanyaan wartawan terkait evaluasi yang akan dilakukan PKS jika misalnya berhasil memenangkan Pemilu 2024.

PKS menurutnya tidak ingin memvonis bahwa pemimpin dalam rezim pemerintahan sebelumnya tidak baik. Misalnya pada rezim Orde baru yang berhasil membawa bangsa ini pada swasembada beras dan merebut ketahanan pangan.

“Kalau impor artinya kita lemah karena risetnya lemah,”ujarnya.

Kebijakan yang lahir dari pemimpin sebelumnya kata dia, tentu tidak sepenuhnya bagus. Karenanya hal itu perlu mendapat evaluasi oleh pemimpin-pemimpin yang akan akan lahir nantinya pada pesta demokrasi.

“Yang bagus kita dipertahankan,yang kurang bagus diperbaiki dan yang tidak baik ditinggalkan. Intinya membangun trush pada masyarakat untuk sebuah perubahan,”hematnya.

Membangun kepercayaan itu juga perlu dilakukan dengan memperhatikan masyarakat miskin, penegakan supremasi hukum secara baik dan memberantas korupsi tanpa pandang bulu.

Ia mencontohkan, sewaktu dirinya menjabat Menteri Sosial, pernah ada gelontoran dana Bantuan Sosial (Bansos) sebesar Rp100 Triliun.

Dalam merealisasikan Bansos itu, Salim mengaku dilakukan transparan penggunaan dari awal. Melakukan mapping terhadap kebutuhan masyarakat serta membagikan Bansos kepada 16 kementerian dan lembaga.

“Libatkan komponen masyarakat utamanya mahasiswa. Kita beri bantuan untuk rumah tidak layak huni menjadi rumah dengan atap,lantai dinding yang kuat,”jelasnya.

Masih menurut Dr Salim, dengan sikap itu maka masyarakat akan percaya terhadap pemimpin dan negara. Kebijakan pembangunan diarahkan sepenuhnya bagi pengembangan ekonomi.

“Kalau dia petani kita bantu bibit. Sehingga masyarakat bersangkutan bisa berdaya untuk meningkatkan perekonomiannya. Pastikan uang sampai pada masyarakat. Bangun semangat dan jujur, penegakan hukum untuk berantas korupsi,”paparnya.

Selain itu pemimpin juga perlu membangun sikap jujur untuk tidak melakukan nepotisme, meski hal itu teramat sulit untuk diterapkan dalam diri.

“Pastikan bahwa pemerintah memang berpihak pada kelompok marginal. Tanpa mengesampingkan kelompok pengusaha. Agar kedepannya bisa berbagi. Karena pemerintah tak bisa bergerak tanpa bantuan pengusaha. Itu modal untuk membantu negeri,”sambungnya.

Ia berharap, pada Pemilu nanti masyarakat bisa lebih cerdas dalam memilih pemimpin.

“Pemimpin itu harus bisa membuat masyarakat merasa memiliki bangsa ini,”demikian Dr Salim Segaf Aljufri (TIM).

Sumber: Channel Sulawesi