Berbeda Pilihan Politik, Presiden PKS Sebut Bukan Alasan Bermusuhan

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman Didampingi Sekjen PKS Mustafa Kamal bersama Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dan Sekjen Nasdem Johnyy Plate di kantor DPP PKS, Rabu (30/10) (PKSFoto)
Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman Didampingi Sekjen PKS Mustafa Kamal bersama Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dan Sekjen Nasdem Johnyy Plate di kantor DPP PKS, Rabu (30/10) (PKSFoto)

Jakarta (30/10) -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman tegaskan perbedaan didalam pilihan politik tidak menjadi alasan untuk bermusuhan. Hal ini disampaikan oleh Sohibul pasca kunjungan Partai Nasdem ke PKS, Rabu (30/10/2019) di Jakarta Selatan.

"Kita ingin menegaskan bahwa pertemuan ini dalam rangka ikhtiar kita sebagai sesama partai politik untuk bisa membangun demokrasi yang lebih baik dan sehat, dimana hari-hari ini dapat dengan mudah begitu melihat dua kubu yang berbeda kemudian menuduh pasti itu bermusuhan," ungkap Sohibul.

Lebih jauh, Sohibul menyebutkan kebersamaan dalam perbedaan pilihan politik jangan dinilai sebagai sesuatu yang negatif, namun merupakan sesuatu yang positif untuk iklim demokrasi Indonesia, "Kami harapkan perbedaan pilihan politik ini menjadi sumbangan dari kedua partai ini sebagai pendidikan politik Indonesia, semoga hal yang sama bisa diikuti oleh partai lainnya".

Menurutnya, perbedaan pilihan politik seharusnya tidak menghambat sinergisasi dalam membangun bangsa.

"Nasdem didalam pemerintahan, kami diluar pemerintahan itu tidak menyebabkan kami bermusuhan dan saling menjatuhkan, tapi kami bisa bersinergi didalam maupun diluar pemerintah," tambahnya.

Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh juga bersepakat dengan pernyataan Sohibul. Menurutnya, demokrasi membutuhkan adanya check and balance yang berjalan dengan baik.

"Saya pikir kita semua sepakat, demokrasi yang sehat adalah demokrasi yang membutuhkan check and balance. Kedua, pemerintah yang sehat adalah pemerintah yang bisa menerima pemikiran-pemikiran yang mengkritisi," ungkapnya.