Awali Tahun 1444 Hijriah, Syaikhu: Mari Kita Berubah

Presiden PKS Ahmad Syaikhu Menyampaikan Pidato Refleksi Menyambut Tahun Baru 1444 Hijriah
Presiden PKS Ahmad Syaikhu Menyampaikan Pidato Refleksi Menyambut Tahun Baru 1444 Hijriah

Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu menyampaikan Pidato Refleksi untuk menyambut tahun baru 1444 Hijriah pada Sabtu (30/7/2022) di Aula Utama Gedung DPTP PKS, Jakarta.

Syaikhu mengawali pidatonya dengan mengajak untuk meneladani awal mula penanggalan Hijriah yang didasarkan pada peristiwa hijrah Rasulullah dari kota Makkah ke Madinah. Ia menyampaikan, pada saat ini, hijrah yang dimaksud bukan lagi bermakna fisik tetapi dalam makna non fisik. Bagaimana perubahan dari sesuatu yang kurang baik menjadi lebih baik.

"Tahun Baru Islam dengan semangat hijrahnya, menjadi momentum yang tepat untuk kita merefleksikan diri," ujar Syaikhu.

Ia menyampaikan bahwa ini menjadi momentum yang sangat tepat bagi kita untuk merenung, terkait dua amaliyah yang disebut di dalam Al Quran. Yakni yang bersifat hablumminallah (hubungan kepada Allah) dan hablumminannas (hubungan kepada sesama manusia). Sekaligus momentum menelaah perjalanan bangsa Indonesia sejauh ini.

Ia memulai renungan dengan amalan yang bersifat hablumminallah yaitu ibadah shalat, amalan yang pertama akan dihisab di hari kiamat. Ia menambahkan, selain sholat, amalan lain yang wajib direnungkan adalah puasa, zakat dan ibadah lainnya.

"Sudahkah semua itu kita tunaikan dengan hanya mengharap ridho Allah SWT?" tanyanya.

Amalan kedua adalah yang berkaitan dengan hablumminannas. Menurutnya sikap kepedulian merupakan cerminan dari ibadah yang bersifat hablumminannas. Tahun Baru Islam menjadi momen hijrah dari ketidakpedulian menjadi peduli, hijrah dari acuh tak acuh menjadi perhatian, dan hijrah dari meminta menjadi memberi.

"Kita patut merenung. Sudah sejauh mana amalan hablumminannas kita?" tambahnya.

Dia menambahkan bahwa amalan ibadah hablumminallah dan hablumminannas ibarat dua sisi mata uang. Tak dapat dipisahkan. Ketika hubungannya dengan Allah baik, maka relasinya kepada sesama manusia juga baik. Oleh karena itu kita harus mengoptimalkan ibadah shalat kita agar hubungan dengan manusia menjadi baik sehingga berdampak pada kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai yang dicita-citakan Para Pendiri Bangsa.

"1 Muharram 1444 H ini harus jadi momentum kita untuk berubah," tutupnya.