Aher : Gotong-Royong Kunci Selesaikan Masalah Rakyat

SUBANG (6/5) – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengungkapkan guna menumbuhkan kebiasaan bergotong-royong, harus dimulai dari lingkungan terdekat masyarakat.

Ini diungkapkannya pada acara pencanangan peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XII dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) ke-43 di Lapangan Kantor Kecamatan Pagaden Kabupaten Subang, Rabu (6/5).

Untuk itu, Aher memberdayakan para Kepala Desa di seluruh Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, sebagai koordinator utama masyarakat dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial.

Aher memaparkan permasalahan sosial di lingkungan masyarakat dapat diantisipasi dengan cepat dan tepat, jika masyarakat memiliki motivasi bergotong-royong. Jika dengan bergotong-royong permasalahan masih dirasa berat, maka masyarakat bisa melapor kepada pemerintah daerah setempat.

Hal tersebut menurut Aher, adalah karena masyarakat yang paling paham kondisi permasalahan masing-masing, sehingga melalui koordinasi yang baik dengan Kepala Desa setempat sebagai komandannya, maka dengan bergotong-royong permasalahan sosial tersebut dapat diatasi dengan lebih efektif.

“Secara filosofis, pemerintah tidak mungkin melakukan segala-galanya, tidak mungkin menyelesaikan seluruh persoalan masyarakat sedetail mungkin. Disitulah kita perlu kebersamaan, dan kebersamaan tersebut adalah gotong-royong,” ungkap Aher dalam sambutannya.

Lebih lanjut Aher juga mengingatkan masyarakata agar tidak terlalu bergantung kepada pemerintah untuk hal yang sifatnya teknis. Karena Aher yakin dengan gotong-royong masalah-masalah tersebut bisa diselesaikan bersama.

“Urusan sarana yang rusak, urusan got rusak, urusan jalan gang rusak, tong lapor ka bupati komo ka gubernur, gede teuing (jangan lapor ke Bupati apalagi ke Gubernur, terlalu jauh). Gotong royong! selesai Insya Allah,” lanjutnya.

Terkait peringatan HKG PKK ke-43, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan menekankan, tidak ada kesuksesan bangsa tanpa adanya ketahanan keluarga, dan tidak ada ketahanan keluarga tanpa adanya pemberdayaan kaum perempuan yang tergabung dalam PKK. Karena itulah, menurut Netty PKK dan kata gotong-royong adalah saudara yang tidak dapat dipisahkan.

“Antara PKK dengan kata gotong royong, antara perempuan dan kata gotong royong, antara anggota masyarakat dengan kata gotong royong, itu sebetulnya saudara kandung yang tak dapat dipisah-pisahkan," papar istri Gubernur Jawa Barat tersebut.

Netty juga menambahkan betapa pentingnya peran PKK dalam menunjang keberhasilan para Camat dan Kepala Desa.

“Hari ini tidak ada Camat yang bisa sukses tanpa keterlibatan anggota dan kader PKK, hari ini tidak ada Kepala Desa yang bisa memperolah penghargaan kecuali kader PKK-nya aktif di daerahnya," pungkasnya.

Sumber: Humas Pemprov Jawa Barat