Tanggapi Hasil Survei SMRC, PKS: Indonesia Harus Perkuat Kaderisasi Parpol

Jakarta -- Wasekjen Komunikasi Publik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Fathul Bari menanggapi hasil survei dari Saiful Muljani Research Center (SMRC) tentang elektabilitas kandidat yang berpotensi maju di kontestasi Pemilu 2024.

"Yang sudah dipotret oleh SMRC menjadi gambaran sebetulnya. Proses politik di Indonesia apalagi dengan sistem elektoral yang berdasarkan basis popularitas, memperlihatkan tokoh yang ada memang selama ini merupakan tokoh populer melalui berbagai panggung yang mereka miliki," ucap Fathul dalam Bedah Survei Capres Terkuat di CNN Indonesia, Jumat (08/10/2021).

Fathul menekankan hal tersebut seharusnya menjadi gambaran untuk demokrasi Indonesia agar memperkuat partai politik sebagai kawah kaderisasi.

"Seharusnya partai politik ini sebagai kawah, tempat untuk melahirkan para pemimpin melalui proses yang cukup panjang dan sudah melalui proses kaderisasi politik sehingga orang-orang di partai politik seharusnya menjadi orang-orang terbaik untuk menjadi pemimpin bagi Indonesia," jelas dia.

Dalam kesempatan tersebut Fathul juga menyinggung soal jangkauan presidential treshold yang agak jauh untuk dijangkau publik.

"Sejak awal kami mendorong agar presidential treshold ini juga bisa terjangkau bagi publik. Kan mungkin akhirnya bisa melahirkan berbagai alternatif pilihan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin masing-masing," terang Fathul.

Hasil survei SMRC menunjukan perolehan 6% untuk pemilih PKS di Pemilu 2024 dengan kencenderungan tren semakin menguat dari Maret 2020 - September 2021.