Sambut Hari Ibu, BPKK PKS Lampung Gelar Kajian Ketahanan Keluarga

Bandar Lampung – Menyambut momen spesial Hari Ibu 22 Desember mendatang, Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (BPKK DPW PKS) Provinsi Lampung menggelar kajian ketahanan keluarga, bertajuk “Ibu hebat Pilar Generasi Emas Dalam Keluarga”.

Kajian yang diadakan di Aula Gedung Serba Guna DPW PKS Lampung, Senin (18/12/2023) dengan pemateri tunggal ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Lampung Nenden Tresnanursari, ini diikuti puluhan ibu dari berbagai komunitas, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan organisasi masyarakat (Ormas) perlindungan anak, dan perempuan maupun pemerhati keluarga se-Lampung.

Dalam berbagai hal, Ketua BPKK DPW PKS Lampung, Heni Nurmaini menyebut kajian ketahanan keluarga ini rutin dilakukan setiap bulan. Namun, di bulan Desember ini menjadi spesial karena akan ada momen hari ibu pada 22 Desember mendatang.

“Keluarga merupakan modal bangsa menjadi besar, karena besar peran ibu di situ. Namun, kali ini terasa spesial karena bertepatan dengan hari ibu nasional. Ibu sebagai perempuan yang luar biasa sangat luas untuk diulas dan dikaji. Hal ini menjadi tugas bagi BPKK PKS Lampung untuk terus memperjuangkannya,” kata Heni.

Sementara itu, Nenden Tresnanursari mengatakan dirinya sangat mengapresiasi rutinnya berbagai tokoh maupun berbagai organisasi perempuan mengikuti kajian yang diadakan BPPK PKS Lampung. Nenden berujar, PKS termasuk partai politik yang sangat konsen memperhatikan topik pemberdayaan perempuan, khususnya ibu dalam rangka ketahanan keluarga.

Bagi Nenden, memaknai setiap hari ibu sangat istimewa, karena ibu pencetak keluarga kokoh dan berkualitas, yang diwujudkan dalam keluarga sakinah, mawaddah dan warahmah (samara). Namun, untuk mewujudkan hal tersebut sangatlah berat, karena ada 16 kondisi kasus yang membuat keluarga Indonesia tidak baik-baik saja,

“Kondisi itu yakni KDRT, stunting, narkoba, LGBT, seks bebas, perselingkuhan, perceraian, Broken Home, menghancurkan warisan keluarga, efek negatif gadget, kejahatan ekonomi, trafficking, pembunuhan karakter hingga jiwa, kegalauan keluarga, single parent, hingga pernikahan dini. Untuk itu ibu hebat harus mengetahui tahap tumbuh kembang anak, menjalankan komunikasi yang efektif dan mengenali setiap perubahan sikap anggota keluarga dengan sangat baik,” ujarnya menjabarkan.

Kajian BPPK PKS Lampung sangat diapresiasi dan dimaknai dengan antusias, seperti, Wirda dari PW Muslimat NU Lampung yang menganggap kajian ini sebagai kegiatan mensinergiskan teori pendidikan dan kejadian nyata dalam keluarga. Ada juga perwakilan dari Majelis Taqlim Al Hamid Bandar Lampung, Septa yang menganggap adanya kajian ini membuka wawasannya, ibu sebagai perempuan harus diberi penguatan, pemberdayaan dan pembelaan dari caranya memberi isyarat maupun mempertahankan diri.