Respons Isu Aktual, PKS Bentuk Bidang Baru dari Perubahan Iklim, Disabilitas, Hingga Kerukunan Beragama
Jakarta— Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengumumkan pembentukan enam bidang baru dalam struktur Dewan Pengurus Pusat (DPP) periode 2025–2030. Penambahan ini disebut sebagai langkah strategis untuk merespons isu-isu aktual serta memperluas jangkauan pelayanan kepada masyarakat.
Presiden PKS Almuzzammil Yusuf menyampaikan langsung pengumuman tersebut dalam konferensi pers di Kantor DPTP PKS, Jakarta, Senin (23/6).
Almuzzammil menegaskan bahwa bidang-bidang baru ini merupakan wujud dari orientasi baru partai dalam menjawab tantangan zaman.
“Bidang-bidang ini bukan sekadar pelengkap struktur, tapi simbol orientasi baru PKS dalam menjangkau isu-isu strategis yang selama ini kurang terakomodasi dalam politik nasional,” ujar Almuzzammil.
Enam bidang baru yang diperkenalkan yaitu:
1. Bidang Komunikasi dan Digital
Bidang ini dibentuk untuk memperkuat peran PKS di ruang digital, meningkatkan literasi politik masyarakat, serta membangun kampanye berbasis media sosial dan sistem informasi partai.
2. Bidang Energi, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim
Fokus utama bidang ini adalah advokasi kebijakan lingkungan berkelanjutan, transisi energi hijau, dan mitigasi krisis iklim.
3. Bidang Pembinaan Masyarakat Lemah dan Disabilitas
Bidang ini hadir sebagai bentuk komitmen PKS dalam pemberdayaan komunitas marginal dan inklusi penyandang disabilitas dalam kehidupan sosial dan kebangsaan.
4. Bidang Pembinaan Umat dan Kerukunan Beragama
Bidang ini dibentuk untuk memperkuat dialog antaragama, menjaga kerukunan sosial, dan memelihara semangat ukhuwah dalam keberagaman Indonesia.
5. Bidang Seni dan Budaya
PKS menempatkan seni dan budaya sebagai media dakwah dan edukasi yang mampu menyentuh nurani rakyat. Menghubungkan partai dengan pelaku seni dan budaya, serta menjadikan seni sebagai media dakwah dan edukasi yang menyentuh masyarakat.
6. Bidang Koperasi dan Desa
Fokus utama memperkuat ekonomi komunitas dan memberdayakan desa melalui pengembangan koperasi produktif dan peningkatan kapasitas desa. Mendorong pembangunan desa berbasis komunitas dan penguatan ekonomi kerakyatan melalui koperasi produktif.
Almuzzammil menegaskan bahwa penambahan bidang ini menjadi bagian dari transformasi PKS menuju partai yang lebih responsif, modern, dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Kami tidak ingin jadi partai yang hanya hadir saat pemilu. Struktur baru ini dirancang agar PKS hadir lebih konkret dalam kehidupan masyarakat sehari-hari,” katanya.
Menurutnya, struktur kepengurusan baru ini mencerminkan arah baru PKS sebagai partai yang progresif dan adaptif, yang berakar kuat di tengah masyarakat dan terus memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan sosial.
Dengan perubahan ini, PKS menargetkan peningkatan kualitas pelayanan kepada publik sekaligus mempersiapkan diri menghadapi kontestasi politik nasional 2029.