Presiden PKS Kutuk Serangan Rezim Zionis Israel yang Brutal dan Sistematis

(ki-ka) Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman dan Ketua BPPLN DPP PKS Sukamta (Donny/PKSFoto)
(ki-ka) Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman dan Ketua BPPLN DPP PKS Sukamta (Donny/PKSFoto)

JAKARTA -- Presiden PKS Ahmad Syaikhu secara tegas menyatakan sikap partainya terhadap tindakan kekerasan yang dilakukan rezim Zionis-Israel kepada rakyat Palestina.

PKS mengutuk keras serangan rezim Zionis-Israel yang brutal dan sistematis kepada rakyat Palestina di Gaza.

"Sikap PKS tegas yakni mengutuk keras. Ini serangan yang brutal dan sistematis. Pelakunya Rezim Zionis-Israel kepada rakyat Palestina yang tak berdosa," tegas Syaikhu dalam Konferensi Pers di Kantor DPP PKS, Jakarta, Ahad (16/5).

Menurut Syaikhu, rezim Zionis-Israel terbukti secara jelas dan meyakinkan telah melakukan tindakan pengusiran, perampasan pemukiman secara ilegal, pembunuhan massal. Juga pembersihan etnis (ethnic cleansing) kepada warga sipil Palestina, baik warga muslim maupun non-muslim. Termasuk kepada anak-anak, perempuan, dan orang tua.

Bahkan, tindakan agresi militer Zionis-Israel juga menghancurkan berbagai sarana ibadah, rumah sakit dan gedung milik jurnalis yang meliput secara damai di Gaza Palestina.

Aksi kekerasan ini, kata Syaikhu sangat mengejutkan dunia. Penyebab agresi ini karena proses pengadilan kontroversial yang mengakibatkan tindakan pengusiran empat keluarga Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Pengusiran ini bukanlah kebijakan parsial yang berdiri sendiri tetapi merupakan bagian yang integral dari tindakan penjajahan rezim Zionis-Israel terhadap rakyat Palestina.

"Pengusiran ini bertentangan dengan norma hak asasi manusia dan hukum internasional," jelas Syaikhu.

Tindakan pengusiran tersebut akhirnya memicu gelombang protes rakyat Palestina dan direspons dengan tindakan kekerasan oleh aparat rezim Zionis-Israel. Kekerasan tersebut memuncak ketika satuan militer Israel melakukan aksi kekerasan terhadap rakyat Palestina yang sedang melakukan ibadah sholat taraweh di Masjid Al Aqsha sehingga ratusan korban terluka.

"Sejak insiden tersebut hingga saat ini, tercatat 145 warga sipil Palestina meninggal dunia, 41 diantaranya adalah anak-anak. Sekitar 950 warga sipil terluka dan lebih dari seribu warga sipil mengungsi," papar Syaikhu.

Syaikhu mengajak seluruh elemen bangsa di Indonesia, untuk saling bergandengan tangan mendoakan dan mendukung hak-hak rakyat Palestina untuk dapat hidup damai, merdeka dan berdaulat di tanah air mereka sendiri. Serta terbebas dari segala tindakan kekerasan dan penjajahan dari rezim Zionis-Israel.

"Kami ajak semua elemen bangsa untuk mendukung penuh Palestina agar merdeka dan berdaulat di Tanah Airnya sendiri," pungkas Syaikhu.