Presiden Asyik: PKS Satu Napas dengan Habib Rizieq Kedepankan Revolusi Akhlak

Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam Silaturahim jajaran Pimpinan PKS dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di Jakarta, Rabu (11/11/2020)
Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam Silaturahim jajaran Pimpinan PKS dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di Jakarta, Rabu (11/11/2020)

Jakarta (11/11) - Jajaran Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS melakukan kunjungan silaturahim dengan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di kediamannya, Petamburan, Jakarta, Rabu (11/11/2020) malam.

Hadir langsung memimpin jajaran Pimpinan PKS adalah Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Al Jufri, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al Habsy dan Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebutkan Indonesia ke depan akan lebih baik lagi dengan melakukan revolusi akhlak.

"Insya Allah ke depan Indonesia, seperti Habib Rizieq, akan mengedepankan revolusi akhlak agar ke depan Indonesia lebih baik lagi," kata pria yang akrab disapa Asyik ini.

Asyik menambahkan, PKS satu napas dengan FPI Habib Rizieq terkait revolusi akhlak. Sebab hal itu menjadikan Indonesia ke depan lebih baik.

"Tapi terkait semangat beliau dengan revolusi akhlak saya kira ini semangat untuk memperbaiki Indonesia lebih baik. Apa yang diinginkan mudah-mudahan memperbaiki bangsa ini. Dengan generasi yang memiliki akhlak terpuji, akan ada optimisme dan mewarnai kehidupan ke depan. Barangkali ini memulai dengan revolusi akhlak," ungkap dia.

"PKS sangat mendukung kalau kaitan-kaitan dengan hal seperti ini," tegasnya menambahkan.

Asyik juga mengungkap Pesan Habib Rizieq Shihab kepada PKS agar terus istikamah dalam perjuangan bersama umat. "InsyaAllah mudah-mudahan PKS tetap istikamah bersama-sama dengan umat," ungkap Asyik.

Asyik menyebut pihaknya juga sempat berdiskusi tentang UU Cipta Kerja. Habib Rizieq mengaku bersama timnya akan mempelajari secara mendalam terkait UU Cipta Kerja.

"Jadi beliau tugaskan tim untuk mengkaji sehingga belum bisa eksplor sekarang. Sehingga mungkin biarkan timnya melakukan kajian-kajian lebih mendalam," kata Asyik.