PKS Kecewa Jokowi Tak Singgung Kenaikan Harga Pangan di Pidatonya
Jakarta (16/8) – Anggota Komisi IV DPR RI Rofi Munawar, menyayangkan pidato Presiden Jokowi dalam Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPR RI) dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPD RI), Jumat (14/8), tidak menyinggung sedikit pun tentang kenaikan beragam harga komoditas yang terjadi belakangan ini.
"Fenomena kenaikan beragam harga komoditas pangan maupun kebutuhan pokok, seperti daging sapi, daging ayam, telur, dan sebagainya, tidak disinggung sedikit pun dalam pidato presiden. Sehingga tidak tercermin pesan yang jelas mengenai strategi perencanaan dan penanggulangan yang komprehensif," jelas Rofi.
Anggota Legislatif dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur VII ini bahkan menambahkan Presiden Jokowi tidak berani menjelaskan mengapa Indonesia belum mencapai kedaulatan pangan, rentan gagal panen, dan ketidakstabilan harga pangan.
"Sejatinya, itu semua terjadi karena sistem tata niaga pangan nasional yang tidak berimbang, indikasi mafia yang tidak ditindak tegas, infrastruktur pertanian yang buruk, dan manajemen stok yang berorientasi kepada impor,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,5 persen di tahun 2016. Target tersebut dengan memperhitungkan seluruh dinamika perekonomian global dan domestik, serta prospek perekonomian nasional. Jokowi pun telah menargetkan laju inflasi tahun 2016 mencapai 4,7 persen. Sehingga, faktor-faktor tersebut akan berimplikasi nantinya pada kenaikan harga pangan yang terjadi di dalam negeri.
Sumber: Humas Fraksi PKS DPR RI