Pesan KH Idrus Ramli ke PKS: Pakai Aswaja InsyaAllah Menang
Jakarta -- Pakar Aswaja NU KH Idrus Ramli turut menjadi pemateri dalam Diskusi Publik "Penguatan Orientasi Fiqh dan Wasathy" di Gedung DPP PKS beberapa waktu lalu.
Idrus sepakat jika fikih yang wasatiy atau moderat adalah yang paling pas diterapkan di Nusantara. Idrus menyebut fikih wasatiy sudah dipakai sejak awal dakwah masuk di Indonesia.
Idrus mengatakan, dakwah masuk ke Indonesia menuai sukses luar biasa dan dicatat dalam literatur ulama Timur Tengah sebagai dakwah yang tidak menggunakan futuhat atau peperangan.
"Di Indonesia tidak menggunakan peperangan tapi pernikahan dan cara-cara yang moderat pada zaman itu termasuk dengan hikmah para ulama sufi," papar Idrus.
Idrus menyebutkan, kunci kemenangan umat Islam itu ada dua yakni beriman dan beramal saleh. Idrus mengatakan iman dan amal saleh terangkum dalam Fikih Akbar dan Fikih Asghar.
"Saya bilang kepada kawan-kawab PKS jika ingin menang maka keduanya harus dipegang Fikih Akbar dan Fikih Asghar ini harus sama-sama ahlusunah wal jamaah. Itu adalah hakikat manhaj yang wasatiy, manhaj yang moderat, insyaAllah menang," ujar alumni Pondok Pesantren Sidogiri ini.
Idrus pun menceritakan pengalamannya bersama PKS. Saat diundang PKS Batam, acaranya dimeriahkan dengan hadrah dan shalawat. Idrus pun sempat bertanya dari mana hadrah tersebut didatangkan.
"Ternyata orang-orang PKS sendiri. Berarti sudah NU ya orang-orang PKS," ujarnya disertai gelak tawa peserta.
"Kita ini dakwah, PKS ini punya potensi masa depan yang bagus, potensinya besar, maka dari itu kita tuh orang Aswaja harus dominan di PKS, mengapa? ini untuk mengawal bangsa Indonesia ke depan," papar dia.
Ketua Dewan Syariah Pusat PKS KH Surahman Hidayat menyebutkan bahwa agenda tersebut selain sebagai sarana silaturahim dengan para pakar dan ulama, juga sarana silatul fikr atau tukar pikiran.
"Selain sebagai sarana silaturahim dan silatul fikr, juga istifadah dari para pakar, ulama, bagaimana menguatkan iltizam komitmen kita di PKS sebagai partai dakwah. Iltizam dengan fiqih wasathiy (bersifat pertengahan.red)," kata Surahman.
Diskusi tersebut dihadiri oleh Ketua Majelis Syura PKS Habib Salim Segaf Aljufrie, Pakar Aswaja Nahdlatul Ulama KH Idrus Ramli, Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Prof Muhammad Amin Suma, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Prof Syamsul Anwar dan ulama lainnya.